Benar Enggak Sih, Bayar Kosan atau Kontrakan Bikin Anak Milenial Enggak Bisa Berinvestasi ?

Bayangin, ada sebanyak 66% milenial yang ternyata enggak mempunyai tabungan. Faktanya, bukan karena habis buat dugem atau foya-foya saja, tapi juga dikarenakan biaya tempat tinggal.

Berdasarkan hasil survey Retirement Pulse, sebanyak 37% milenial mengeluarkan uangnya hanya untuk bayar kosan atau kontrakan. Apalagi dengan tinggal di kota-kota besar, biayanya tentu mahal dan akan terus mengalami kenaikan.

Nah, agar milenial nggak spend uang mereka cuma buat tempat tinggal, nih trik yang perlu milenial coba sehingga bisa save uangnya buat investasi!

Baca Juga: Rumah Tapak Masih Diminati Milenial, Ini Alasannya
 

Pilih Lokasi yang Biaya Hidupnya Murah

Kamu harus hindari lokasi ataupun daerah yang living costnya serba mahal, carilah lokasi yang sedikit jauh tapi living costnya masuk kategori murah, mulai dari transportasi, kontrakan, makanan, hingga barang belanjaan bulanan kamu.
 

Cari Rumah yang Sudah Siapin Fully Furnished

Pastikan juga kosan atau kontrakan yang disewakan tersebut sudah lengkap termasuk dengan perabotannya, contohnya lemari, kasur, kipas angin, peralatan dapur, dll. Bayangin aja, kalau kamu harus beli kipas angin yang harganya bisa 200 ribuan.


Belum lagi, kasur dan lemari baju yang bisa habis 700 ribuan sampai dengan 1 jutaan. Nah, kalau perabotan kontrakan kita sudah fully furnished, jadi kamu nggak perlu lagi beli perabotannya, tentunya ini lebih hemat dan praktis bukan?
 

Ngekos atau Ngontrak Bareng Teman

Trik terakhir, coba deh cari teman sedaerah atau sekantor atau teman yang juga merantau buat ngekos atau ngekontrak bareng. Jadi, living cost kamu pun lebih irit tiap bulannya, karena sudah saling patungan contohnya biaya sewa kos atau kontrakan, makanan, listrik dll.

Nah, kalo semuanya udah kamu lakuin, seenggaknya kamu bisa save money hingga 25%. Nggak perlu memulai dengan nominal tinggi utuk tabungan ataupun investasi, kamu bisa investasikan uangmu 10 ribu - 100 ribu perbulan.

Baca Juga: Alasan Kenapa Milenial dan Gen Z Harus Investasi di Instrumen Reksadana