Engga Ada Istilah Bokek di Masa Pandemi dan Enggak Perlu Ngemis Bansos

survive keuangan di masa pandemi (sumber : sahabatpengadilan.com)

survive keuangan di masa pandemi (sumber : sahabatpengadilan.com)

Like

Pandemi covid-19 melumpuhkan berbagai sektor ekonomi, yang menyebabkan krisis ekonomi global sampai yang terbawah krisis ekonomi rumah tangga. Dampak dari krisis ini , banyak para pekerja yang harus dirumahkan dengan gaji yang dipotong, bahkan para pekerja di paksa di-“PHK” tanpa pasangon dan tidak sedikit usaha yang harus gulung tikar karena pandemi ini terutama Usaha Kecil Menengah (UKM).

Dengan mengatur keuangan rumah tangga secara baik dimasa pandemi, dompet dijamin tetap aman. Enggak ada lagi tuh istilah bokek di masa pandemi dan nggak perlu ngemis bansos. Seluruh kebutuhan terpenuhi dengan lancar, hidup tenang tanpa bayang-bayang kelaparan. Berikut cara mengatur keuangan dimasa pandemi covid-19 :   
 

ATUR KEUANGAN RUMAH TANGGA (SUMBER : IBUPEDIA)

ATUR KEUANGAN RUMAH TANGGA (SUMBER : IBUPEDIA)

 

1. Hitung pendapatan

Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga selama pandemi, dan dapat diterapkan di kehidupan setelah pandemi Covid-19, adalah menjumlah seluruh pendapatan yang diperoleh, baik dari gaji bulanan (gaji anggota keluarga yang bekerja), pendapatan dari bisnis, penghasilan tambahan seperti imbal dari investasi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 
 

2. Atur prioritas pengeluaran

Dimasa pandemi ini, semua mengalami kesulitan yang berdampak pada keuangan rumah tangga yang mengalami turbulance. Kita harus objektif dan cerdas menyusun anggaran pengeluaran. Mulailah dengan membagi berbagai jenis pos pengeluaran yang menjadi kebutuhan primer :
  • Kebutuhan rumah tangga sehari-hari (konsumsi)
  • Pengeluaran yang harus dibayarkan setiap bulannya (tangihan listrik, air, bisa wifi atau paket internet (karena kerja dan belajar dirumah), dan pengeluaran bulanan lainnya.


3. Alokasikan uang bensin dan liburan ke pengeluaran prioritas

Untuk menekan dan memperlambat penyebaran Covid-19, kita disarankan, bahkan diharuskan, untuk bekerja dan belajar dari rumah secara daring sehingga tidak perlu datang kekantor atau kesekolah dan kampus. Nah, biasanya kita mengalokasikan pengeluaran uang bensin kendaraan kita atau ongkos angkutan umum dan ojol untuk mengantar kita ke tempat kerja atau ketempat belajar. Dimasa pandemi saat ini, sebaiknya kita mengalokasikan uang bensin ke prioritas pengeluaran.

Masa pandemi covid-19, selain disarankan tetap berada dirumah, kita juga disarankan untuk tidak berkerumun dan menjaga jarak (physical distancing), serta tempat yang berpotensi orang berkerumun seperti tempat wisata ditutup. Biaya liburan yang telah kita siapkan atau akan disiapkan, sebaiknya dialokasikan terlebih dahulu ke prioritas pengeluran.

Mengatur prioritas pengeluran merupakan tindakan bijak untuk menyelamatkan keuangan rumah tangga.

 

4. Menunda keinginan

Kebutuhan sekunder maupun tersier memang memiliki kebahagian tersendiri ketika memilikinya seperti smartphone baru, baju baru, sepatu baru, kosmetik dan lain sebagainya. Tetapi, pada masa pandemi saat ini dan keuangan rumah tangga yang turbulance, sebaiknya menunda terlebih dahulu memenuhi kebutuhan sekunder maupun tersier.
 

5. Usahakan jangan berhutang

Menghadapi kondisi keuangan yang gonjang-ganjing, memang berhutang terkadang menjadi solusi. Namun, jangan buru-buru ambil keputusan untuk berhutang sebaiknya kita mengelola keuangan yang ada agar tetap stabil dan tidak morat-marit. Jika memang diharuskan berhutang, usahakan tidak lebih 30?ri pendapatan saat ini.
 

6. Mencari penghasilan tambahan

Kondisi keuangan rumah tangga yang lagi tidak bersahabat, maka kita perlu putar otak untuk mencari penghasilan tambahan untuk tetap bertahan dimasa pandemi. Ada beberapa yang dapat dilakukan untuk menambah penghasilan, contoh : kerja freelance dan bisnis online.
 

TETAP OPTIMIS PANDEMI CEPAT BERAKHIR