Benarkah Aset Kripto Bakal Mengancam Dolar?

Kripto Ancam Dolar Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Kripto Ancam Dolar Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Bitcoin dan aset kripto lainnya memang harus menghadapi cukup banyak tekanan. Di sisi lain, aset kripto justru dinilai sejumlah pihak bisa mengancam pergerakan dolar nih.

Pada perdagangan Senin (23/8), Bitcoin baru saja menembus level harga US$50.000! Lonjakan itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak bulan Mei 2021.

Enggak hanya Bitcoin, aset kripto Cardano misalnya, juga mengalami kenaikan nih. Sejak perdagangan Rabu (18/9), Cardano (ADA) terus bergerak naik.

Di perdagangan Senin (23/8), berdasarkan data Marketcoincap, Cardano ditutup menguat ke level US$2,92 dengan volume transaksi mencapai US$9,7 miliar. Kapitalisasi pasar Cardano pun mencapai US$93,7 miliar.

Sementara itu, Forbes mencatat, keuntungan dua digit di antara aset kripto seperti ethereum, BNB Binance, cardano, dan XRP Ripple rupanya telah membantu nilai pasar kripto gabungan naik menjadi lebih dari US$2,1 triliun lho!


Baca Juga: Mengenal Dollar-Cost Averaging (DCA) yang Dinilai Menguntungkan Bitcoin
 

Kekhawatiran Bank dan Seismik

Nah, menjelang lonjakan harga Bitcoin dan aset kripto yang lebih tinggi nantinya, sebagian besar eksekutif perbankan justru berpikir Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa menggantikan mata uang fiat seperti dolar AS nih, Be-emers.

Bahkan, hal tersebut diprediksi bisa terjadi dalam kurun waktu lima hingga 10 tahun ke depan! Pergeseran itu pun dikenal juga dengan istilah “seismik.”

Menurut Konsultan Deloitte yang bernama Linda Pawczuk, dikutip Forbes, pihaknya menemukan sejumlah temuan yang menggambarkan pergeseran seismik dalam layanan keuangan yang dihasilkan dari evolusi aset digital berbasis blockchain.

Dalam laporan yang ditulisnya, Linda juga menemukan 76 persen dari profesional keuangan berpikir Bitcoin dan aset kripto bisa berfungsi sebagai alternatif atau pengganti mata uang fiat, seperti mata uang dolar AS.

Enggak hanya itu, 81 persen dari kurang lebih 1.300 eksekutif pun mempertanyakan blockchain yang selama ini menjadi “nadi” dari Bitcoin dan aset kripto bisa diskalakan secara luas. Sementara 73 persen lainnya berpikir bahwa perusahaan mereka harus mengadopsi aset kripto dan blockchain itu sendiri untuk bisa bersaing di industri perbankan.

Adapun, diketahui dari catatan Forbes, sejumlah bank besar dunia seperti Goldman Sachs hingga JP Morgan juga sudah mulai meluncurkan layanan kripto kepada kliennya lho! Bahkan, bank sentral di seluruh dunia juga diketahui telah bereksperimen dengan mata uang digital bank sentral (CBDC) berbasis blockchain nih.

Wah, menurut kamu, di masa depan nanti kripto bakal benar-benar menggantikan mata uang flat alias mata uang konvensional enggak nih?