10 Keuntungan Investasi Reksa Dana

Like

10 Keunggulan Reksa Dana Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

10 Keunggulan Reksa Dana Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

 

Keunggulan Reksa Dana

Nah, sekarang kita bahas soal keunggulan investasi reksa dana. Mungkin kalian sudah tahu sebagian, tapi banyak juga yang masih penasaran.

Maklumlah, dari ratusan juta penduduk Indonesia, baru sekitar 5 jutaan saja yang punya akun rekening reksa dana.
 

1. Mudah

Kok mudah? Padahal kan kelihatan rumit? Rumit karena mungkin kamu belum kenal atau belum pernah investasi reksa dana.

Bagi yang sudah merasakan investasi reksa dana, tentu saja sangat mudah. Ini karena kamu nggak perlu paham pengetahuan finansial yang tinggi-tinggi banget buat bisa investasi reksa dana.

Reksa dana itu intinya titip dana ke manajer investasi, agar MI-nya lah yang pusing bagaimana mengalokasikan dana tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam prospektus.

Apa itu prospektus? Prospektus reksa dana adalah penjelasan lengkap soal produk reksa dana yang ditawarkan ke masyarakat. Di dalamnya termasuk strategi investasi, pada efek apa saja dana nasabah akan digulirkan, dan banyak lagi. Makanya, kamu wajib membaca tuh prospektus sebelum membeli reksa dana. 


Jadi, nih, kamu beli reksa dana dan cukup memantau pergerakan hasil investasimu lewat gadget—tentunya jika kamu investasi melalui APERD yang menyediakan platform dengan fasilitas realtime. Biasanya, fintech nih yang punya fasilitas canggih.

Kemudahan lain datang dari proses pendaftaran dan jual-beli (subscription dan redemption) reksa dana. Semuanya bisa full online. Bahkan, bagi kamu yang belum punya SID atau single investor identification, atau identitas kita sebagai investor pasar modal.

 

Jumlah Investor - Image: Ksei

Jumlah Investor - Image: Ksei


Percaya deh, dari luar aja yang istilah-istilahnya agak rumit. Kalau udah praktik, semua terasa lebih mudah kok.

Satu lagi nih yang bikin pemilihan produk mudah. Yaitu, tersedianya robot di sejumlah fintech untuk menyesuaikan antara profil risiko investor dengan produk yang sesuai. 

Apa lagi tuh robot? Tenang, kamu ini hanya mesin artificial intelligence yang membuat investor lebih mudah memilih reksa dana.

Jadi, kamu akan dipilihkan oleh robot produk yang sesuai saja. Tentunya, kamu harus cek, APERD mana yang di aplikasinya menyediakan robo advisor.
 

2. Transparan

Yup, investasi reksa dana adalah salah satu yang paling transparan, terutama seiring dengan perkembangan teknologi informasi. 

Kita bisa melihat perkembangan investasi melalui platform, bagi yang menggunakannya seperti fintech. Bank pun ada kok yang punya platform untuk reksa dana dan dapat dipantau harian, seperti BCA dan OCBC NISP.

Informasi harga reksa dana, yang biasa disebut dengan nilai aktiva bersih (NAB), di-update setiap hari kerja setelah pasar modal tutup. Jadi, perubahan harga biasanya terlihat pada sore atau malam, jika tidak ada keterlambatan.

Jadi, tiap hari kamu bisa melihat perubahan pada portofolio reksa danamu. 
Selain itu, tiap bulan manajer investasi juga menerbitkan namanya fund fact sheet yang berisi data perkembangan reksa dana terkini berserta (biasanya) 10 aset yang paling banyak dipegang oleh reksa dana itu. 

Misalnya saja, kalau itu reksa dana saham atau campuran, ada data saham apa saja yang paling banyak dipegang. Jadi kamu tahu, apakah reksa dana itu pegang saham gorengan, atau saham blue chips
 

3. Nilai Investasi Awal yang Terjangkau

Ini sih kayaknya yang paling berpengaruh, ya kan? Investasi reksa dana bisa dimulai dari dana yang cukup kecil bagi kantong mayoritas masyarakat. Ada yang minimal pembeliannya Rp5.000, banyak yang minimalnya hanya Rp10.000, beberapa minimal Rp100.000.

Namun, ada juga yang syarat minimal investasinya Rp10 juta, tapi sepertinya jarang. Nah, kalau reksa dana global, biasanya syarat minimalnya lumayan juga, misalnya US$1.000. 

Tentunya, kamu bisa menyesuaikan dengan keadaan kantong kamu untuk investasi reksa dana. Relatif terjangkaulah dibandingkan, misalnya, investasi di deposito atau surat berharga negara (SBN) ritel yang minimal Rp1 juta.

Tips buat kamu, sisihkan secara rutin meskipun nilainya kecil. Misalnya setiap hari menyisihkan Rp5.000 atau Rp10.000 dari e-wallet kamu. Atau, bisa juga bulanan, misalnya Rp300.000 per bulan, niscaya akan terasa ringan tapi impact-nya akan terasa banget nanti. 

Daripada beli kopi latte, mending kamu sisihkan buat reksa dana deh. 

Baca Juga: Modal Rp10 Ribu Sudah Bisa Berinvestasi di Reksa Dana
 

4. Diversifikasi

Diversifikasi atau memisahkan dana ke dalam aset-aset yang berbeda tingkat risikonya, adalah salah satu kunci dalam investasi. Adagium yang paling sering digaungkan soal diversifikasi adalah:

Jangan taruh telur dalam satu keranjang. Kalau satu keranjang jatuh, tidak semua telurmu pecah.


Nah,kalau kamu investasi di reksa dana, otomatis danamu terdiversifikasi karena manajer investasi bakal membeli aset yang beda-beda. Misalnya, untuk saham, MI maksimal memegang satu saham kurang dari 10 persen dari total dana kelolaan. 

Dengan begitu, jika suatu saham jatuh, saham lain bisa jadi aman-aman saja dan bisa mengurangi risiko secara keseluruhan.
 

5. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Misalnya, kalau kamu butuh dana dan harus menarik reksadana, maka manajer investasi harus segera mencairkannya. 

Makanya, di reksa dana kamu bisa mencairkan investasi kamu kapan saja. Hanya, memang butuh waktu dalam pencairan. Untuk reksa dana pasar uang biasanya paling cepat, 2 hari bisa cair.

Secara umum maksimal dana cair dan masuk rekening kamu adalah 7 hari kerja sejak perintah jual/redeem. Beda kalau kamu investasi di deposito, di mana kamu hanya bisa mencairkannya setelah jatuh tempo.

Masih ada lagi lho, keunggulan dari reksa dana. Yuk, ke Halaman Selanjutnya!