Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis - Nurul Hidayat
Likes
Reksa dana saham dikenal sebagai produk investasi yang mendatangkan cuan tinggi, rata-rata bisa memberikan imbal hasil belasan persen per tahun.
Namun, dalam situasi pasar saham yang terpukul pandemi, ternyata bukan reksa dana saham yang kini jadi primadona. Bukan pula reksa dana campuran.
Meskipun ada produk-produk dari reksa dana saham dan campuran yang tetap memberikan return puluhan bahkan ratusan persen, namun jika dirata-rata secara keseluruhan, ternyata reksa dana pasar uang adalah pemenangnya.
Ya, berdasarkan data PT Infovesta Utama, reksa dana yang mengandalkan produk deposito dan surat utang dengan tenor kurang dari 1 tahun ini memberikan imbal hasil 2,31% secara year to date (YTD) hingga 27 Agustus 2021.
Kinerja tersebut berasal dari Infovesta Money Market Fund Index atau Indeks Reksa Dana Pasar Uang Infovesta.
Di belakang reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap yang tergambar dalam Infovesta Fixed Income Fund Index mencetak kinerja 1,51 persen.
Sementara itu, reksa dana campuran (Infovesta Balanced Fund Index) dan saham (Infovesta Equity Fund Index) masih mencatatkan imbal hasil negatif masing-masing sebesar -0,68 persen dan -5,34 persen.
Kinerja Indeks Reksa Dana, Infovesta
Namun, buat kamu yang pegang reksa dana saham dan campuran jangan khawatir. Karena menurut analisis dari Infovesta Utama, ada tanda-tanda pemulihan kinerja, nih.
“Apabila dilihat, memang reksa dana berbasis saham masih tertekan karena penurunan yang cukup dalam pada saat Covid-19 melanda Indonesia, namun dalam kuartal ke 3 ini, indeks reksa dana saham dan campuran sudah mencatatkan imbal hasil positif sebesar 0,52 persen dan 0,79 persen,” ungkap infovesta dalam keterangan tertulis, belum lama ini.
Namun, lanjutnya, masih lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana berbasis pendapatan tetap yang melaju 1,80 persen.
Nah, dengan memperhatikan data-data tersebut, terlihat bahwa kinerja reksa dana pasar uang masih menjadi yang paling menarik sepanjang 2021.
Investor dengan horison jangka waktu investasi menengah dapat mempertimbangkan reksa dana berbasis pendapatan tetap karena masih memberikan imbal hasil yang menarik.
Di sisi lain, jika kita melihat kinerja reksa dana per produk, maka sejumlah reksa dana saham masih memberikan imbal hasil yang menggiurkan nih sobat Be-emers.
Yuk, kita cek 5 produk reksa dana dari masih-masing jenisnya dalam 1 bulan terakhir.
Reksa Dana Saham
Produk Reksa Dana Saham
Kinerja Month to Date (MtD) per 27 Agt 2021
Millenium MCM Equity Sektoral
32,32 persen
Treasure Fund Super Maxxi
24,28 persen
PAN Arcadia Ekuitas Progresif 2
23,29 persen
Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh
20,07 persen
PAN Arcadia Ekuitas Progresif
14,86 persen
Reksa Dana Campuran
Produk Reksa Dana Campuran
Kinerja Month to Date (MtD) per 27 Agt 2021
Jasa Capital Campuran Dinamis
3,58 persen
Valbury Investasi Berimbang
2,86 persen
Capital Optimal Balanced
2,75 persen
BNP Paribas Spektra
2,48 persen
Capital Balanced Fund
2,45 persen
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap
Kinerja Month to Date (MtD) per 27 Agt 2021
Simas Pendapatan Prima
1,62 persen
Trimegah Obligasi Nusantara
1,44 persen
Ashmore Dana Obligasi Strategis Nusantara
1,36 persen
BNP Paribas Obligasi Gemilang
1,23 persen
Mega Dana Pendapatan Tetap
1,20 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Produk Reksa Dana Pendapatan Pasar Uang
Kinerja Month to Date (MtD) per 27 Agt 2021
Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah
0,41 persen
Prospera Dana Lancar
0,40 persen
Insight Money
0,40 persen
Capital Money Market Fund
0,40 persen
Semesta Dana Kas
0,40 persen
Nah, kalau dilihat per produk, ternyata reksa dana saham menghasilkan return yang bagus banget ya. Hanya saja, tentu banyak produk reksa dana saham juga yang kinerjanya merah alias turun.
Bagaimanapun, investasi dengan high risk berpeluang memberikan high return juga. Tetapi tetap ingat ya, high risk dan high return itu bersandingan, jangan hanya minta high return saja tapi tidak terima high risk-nya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.