Ketahui Manfaat dan Risiko dari Obligasi

Obligation Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Obligation Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Mungkin hampir dari sebagian Be-emers sudah sedikit demi sedikit terjun di dunia berinvestasi. Mulai dari investasi dengan skala ringan seperti emas dan reksa dana hingga mungkin investasi yang kini sedang ramai diperbincangkan oleh generasi muda yaitu crypto.

Memang tak ada salahnya memulai sesuatu dari yang ringan sambil seiringan waktu menambah jam terbang serta knowledge lebih lanjut perihal berinvestasi.

Akan, tetapi mungkin ada sebagian lagi dari Be-emers yang mungkin sudah memiliki knowledge serta jam terbang yang lebih banyak. Tak ada salahnya bukan mengingat sepenggal roots dalam berinvestasi yaitu don’t put all your eggs in one basket?

Jika sudah teringat, mungkin alangkah lebih baik untuk sedikit lebih berani lagi dalam berinvestasi dengan implementasi yaitu mengalokasikan investasi kedalam berbagai macam instrumen lainnya.

Walaupun berani, tetap harus perlu pertimbangan ya, Be-emers! Mulai dari manfaat, keuntungan, hingga risiko yang bisa saja terjadi pada setiap instrumen investasi.


Dengan begitu, melihat instrumen yang mungkin lebih stabil jika dibandingkan dengan saham, sekaligus dirasa bisa menjadi jawaban ialah obligasi.
 

Manfaat Obligasi

Sebagai pengingat, pengertian dari obligasi sendiri yang dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ialah seperangkat surat utang berjangka menengah maupun berjangka panjang yang dapat diperjualbelikan.

Obligasi sendiri biasanya berisikan janji dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa bunga yang biasanya dalam bentuk kupon pada suatu periode yang harus dilunasi pada waktu yang telah ditentukan.

Adapun manfaat serta keuntungan dari obligasi seperti:
  • Memiliki risiko yang lebih minim jika dibanding dengan karena tidak terlalu fluktuatif.
  • Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik yang mana kupon/fee/nisbah tersebut bersifat lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI Rate).
  • Meraup capital gain atau keuntungan modal dari penjualan efek di pasar sekunder.
  • Terdapat variasi dari seri efek bersifat utang yang secara bebas dapat dipilih oleh investor di pasar sekunder.
 

Risiko Obligasi

Namun kembali lagi, setiap hal pasti memiliki sisi baik dan buruknya. Sama halnya dalam berinvestasi, jika ada keuntungan, pasti ada juga risiko - risiko yang sekiranya dapat terjadi.

Adapun risiko dari obligasi yang berhasil dirangkum dari Infovesta seperti:
  • Risiko Likuiditas
    Risiko ini mungkin memiliki tingkatan presentase yang paling sering dijumpai ketika berinvestasi obligasi. Sebagaimana yang dimaksudkan ialah kerap terjadi tidak mencapai likuiditas sehingga berdampak kepada kesulitan dalam menjual obligasi tersebut di pasar sekunder.
     
  • Risiko Maturitas
    Risiko ini kerap terjadi terkait karena disebabkan oleh indikator lamanya tenggat waktu jatuh tempo yang menyebabkan risiko maturitas semakin meningkat.
     
  • Risiko Default
    Mungkin untuk risiko yang ini hanya kerap ditemukan pada obligasi korporasi. Risiko ini biasanya dapat digambarkan karena suatu korporasi tersebut bangkrut sehingga mengakibatkan obligasi serta bunga gagal dibayarkan.