PeduliLindungi Illustration Web Bisnis Muda - Image: Kanal Youtube Peduli Lindungi
Likes
Kabar soal tren menurunnya kasus positif COVID-19 memang sudah membuat banyak masyarakat kembali beraktivitas sedikit demi sedikit.
Selain itu, banyak juga sektor perusahaan dan korporasi yang sudah kembali membaik dan memberlakukan Work From Office (WFO) demi mengnyinergikan stimulan dan mendongkrak ekonomi untuk kembali pulih.
Melihat mobilitas masyarakat yang sedikit demi sedikit sudah mulai meningkat, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) juga ikut menggalangkan atensi publik untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Alhasil, munculah aplikasi PeduliLindungi sebagai bentuk wadah untuk Pemerintah serta Kemenkes agar dapat melakukan screening untuk memantau temuan kasus positif hingga penanganan COVID-19.
Namun, nyatanya tak sedikit juga yang bermasalah dengan sistematika penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini.
Mulai dari keluhan masyarakat yang tidak bisa mengunduh aplikasi karena keterbatasan memory atau storage hingga kekeliruan ketika melakukan register karena NIK sudah digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Melihat permasalahan tersebut, Pemerintah dan Kemenkes berencana untuk melakukan integrasi terhadap aplikasi PeduliLindungi ke berbagai macam aplikasi digital lain seperti Gojek dan Tokopedia.
Meringkas dari Bisnis, kabar soal rencana Pemerintah dan Kemenkes untuk melakukan integrasi aplikasi PeduliLindungi semakin diperkuat lewat pernyataan yang dikeluarkan oleh Setiaji selaku Chief Digital Transformation Office Kemenkes.
Tepat pada, Senin (29/09/2021) lewat Setiaji dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa aplikasi PeduliLindungi akan terintegrasi keberbagai macam aplikasi digital yang dirasa sering digunakan oleh masyarakat seperti contoh Gojek, Grab dan Tokopedia.
Nantinya, masyarakat tidak perlu kesulitan untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi mulai bulan Oktober 2021.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bantu Optimalkan Pengendalian Pandemi
Dengan masyarakat yang terlebih dahulu sudah mengunduh aplikasi digital seperti Gojek, Grab dan Tokopedia nantinya sudah langsung terintegrasi secara otomasis terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Pihak Gojek yang dikonfirmasi lewat Audrey P. Petriny selaku VP of Corporate Communications juga mengatakan akan mendukung penuh rencana pemerintah dalam integrasi yang akan terjalin aplikasi PeduliLindungi.
Melansir dari Detik, selain Gojek, Grab dan Tokopedia, Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan platform digital lainnya seperti Traveloka, Tiketcom, DANA, Cinema XXI, LinkAja hingga JAKI agar bisa terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.