Keberhasilan Blue Bird, SAP Express dan Lion Air dalam Mempertahankan Bisnis saat Pandemi

Dalam bisnis, jatuh bangun adalah bagian dari perjalanan menuju sukses (Sumber Gambar: https://www.publicdomainpictures.net/pictures/270000/velka/success-text.jpg)

Dalam bisnis, jatuh bangun adalah bagian dari perjalanan menuju sukses (Sumber Gambar: https://www.publicdomainpictures.net/pictures/270000/velka/success-text.jpg)

Like
Sekitar setahun yang lalu, saya pernah mencoba memanfaatkan salah satu layanan jasa transportasi publik yaitu Blue Bird. Waktu itu saya naik dari Stasiun Gubeng Surabaya. Saya melihat banyak sekali taksi yang sedang ngetem di sekitar pintu keluar. Kalau sekarang, menurut teman saya yang tinggal disana, jumlah taksi sudah tidak seramai dulu karena ada PSBB. Perubahan sedang terjadi.

Dulu, untuk naik taksi orang tidak perlu khawatir tertular penyakit. Tapi keadaan berubah. Sejak pandemi  Corona menyerang, orang semakin jarang bepergian dan menggunakan jasa transportasi umum. Blue Bird menyadari perubahan gaya hidup itu, sehingga mereka mengambil langkah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan rapid test kepada para pengemudinya secara rutin demi melayani konsumen di era New Normal. (Bisnis.com)

Perubahan tidak hanya dialami penyedia layanan taksi saja. Kadang secara tidak sengaja, saya  mendengar bunyi pesawat melintas di atas rumah setiap pertengahan hari. Tapi sejak terjadi wabah, suara itu jarang terdengar. Pandemi menyebabkan orang – orang tidak bisa bepergian menggunakan pesawat lagi. Pandemi tengah menguji industri penerbangan.
 
Perusahaan penerbangan Lion Air Group tidak luput dari efek wabah global. Corona telah menurunkan jumlah pengguna pesawat di tingkat domestik dan internasional. Sedangkan biaya operasional seperti perawatan mesin dan gaji karyawan terus dikeluarkan.

 

Beradaptasi terhadap perubahan bisa menyelamatkan. (Sumber Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/Chameleon-in-green-color-adaptation_01.JPG/800px-Chameleon-in-green-color-adaptation_01.JPG)

Beradaptasi terhadap perubahan bisa menyelamatkan
(Sumber Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/Chameleon-in-green-color-adaptation_01.JPG/800px-Chameleon-in-green-color-adaptation_01.JPG)


 
Maka salah satu cara demi mempertahankan keberlangsungan bisnis adalah dengan merampingkan jumlah pengeluaran, seperti melakukan pemutusan hubungan kerja beberapa pilot. Susunan pilot dirombak. Pilot senior dipertahankan sedangkan yang masih muda dibebastugaskan. Hal ini bertujuan untuk menjaga bisnis agar bisa bertahan di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
 
Di sisi lain, adanya virus Covid-19 tidak berpengaruh buruk terhadap perjalanan bisnis mereka. Bahkan bisa dibilang, bukannya merosot tapi malah banjir pesanan. Seperti SAP Express, perusahaan pengiriman barang mengalami peningkatan order sebanyak 20% saat musim pandemi.

Akibat adanya regulasi Work from Home, banyak orang berbelanja secara daring dan membutuhkan jasa kurir untuk pengiriman barang. SAP Express sendiri kebanjiran order saat itu. Tapi mereka tidak berhenti sampai di situ saja. Untuk menanggapi peningkatan order tersebut, mereka menambah jumlah truk dan memperbarui server. (Bisnis.com)

Blue Bird, SAP Express dan Lion Air Group mengalami perubahan yang mempengaruhi kegiatan mereka. Pemahaman bahwa sesuatu terus berubah akan membantu mereka agar tak begitu kaget dan jantungan saat situasi tak sesuai dengan harapan. Kemampuan sadar akan perubahan sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis, sehingga perlu ditancapkan pada pikiran bahwa perubahan adalah mutlak.
 
Setelah paham bahwa dunia terus berubah dan tidak pasti, maka untuk menanggapi perubahan tersebut adalah dengan menyesuaikan dengan keadaan. Pepatah berkata, “The fittest will survive”. Yang beradaptasi akan  bertahan. Adaptasi dengan perubahan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan melakukan pergantian atau perombakan dalam hal yang bisa kita kendalikan.

Jadi, seberapa siapkah kita dalam menghadapi perubahan?