Johnson & Johnson Ajukan Kebangkrutan di Tengah Terpaan Produk Bedak Yang Bermasalah

J&J Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

J&J Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Jika mendengar Johnson & Johnson, mungkin bayang Be-emers langsung tertuju kepada bedak ataupun produk kemasan konsumen lainnya terkhusus seputar perangkat medis dan farmasi.

Namun siapa sangka, beberapa waktu terakhir, Johnson & Johnson diguncang terpaan yang cukup serius terkait produk bedak yang bermasalah.

Melansir dari Reuters, beberapa lapisan masyarakat serta khalayak yang tidak sedikit jumlahnya melakukan gugatan ke pengadilan setelah diketahui salah satu produknya yaitu J&J's Baby Powder memiliki isi kandungan yaitu asbes dan karsinogen yang disinyalir menjadi pemicu kanker ovarium.

Gugatan yang diajukan oleh beberapa lapisan masyarakat ini pun dihadiri oleh lapisan wanita penderita kanker ovarium serta beberapa lapisan masyarakat yang sedang melawan mesothelioma.

Gugatan yang dilayangkan ini juga bukanlah sebuah perjalanan singkat. Sebelumnya, tepat pada Juli 2021, Ben Crump, seorang pengacara hak-hak sipil yang sempat mewakili keluarga George Floyd lebih dulu, menggugat Johnson & Johnson karena membela National Council of Negro Women (NCNW) dan merasa menjadi target sasaran dari produk Johnson & Johnson yang pada saat itu ia rasa merasa bahwa perusahaan Johnson & Johnson mengetahui kaitan antara produk bedak dengan kanker ovarium.


Tak heran, tepat pada Jumat, (15/10) mengutip dari Detik, Johnson & Johnson akhirnya memilih untuk mengajukan berkas kebangkrutan.

Dengan begitu, nantinya Johnson & Johnson akan melakukan perombakan pada perusahaannya dengan mengandalkan beberapa opsi. Opsi pertama ialah dengan merger, dan opsi lainnya ialah mengalihkan bisnis ke LTL Management LLC.

Lebih lanjut lagi, J&J tetap akan mendanai segala urusan yang tejadi selama proses litigasi dan hukum berlangsung kepada LTL dengan uang muka sebesar US$2 miliar. Lalu, LTL juga akan mendapatkan dana lainnya dari royalti dengan nilai sekitar US$350 juta.

Pengajuan kebangkrutan ini dipilih oleh J&J karena dirasa akan sedikit mengurangi pengeluaran biaya hukum setelah J&J diketahui sudah menghabiskan dana sekitar US$ 3,5 miliar lebih selama proses gugatan ini berlangsung.

Wah, ngeri juga ya Be-emers soal bedak yang bisa picu kanker. Tetap hati-hati, Be-emers!