Lebih Efektif WFH atau Kurangi Hari Kerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Likes
Pandemi Covid-19 memang telah mengubah pola hidup manusia, termasuk pola kerja yang sudah mulai dilakukan secara lebih fleksibel tanpa harus datang ke kantor. Di satu sisi, kasus Covid-19 yang mulai turun pun menimbulkan pertanyaan baru: apakah WFH masih efektif?
Berdasarkan adat JHU Case Covid-19 Data, hingga 13 Oktober 2021, jumlah kasus Covid-19 turun menjadi 1.233 kasus di Indonesia. Padahal, jika dibandingkan pada 17 Juli 2021, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 51.952 kasus lho!
Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun sudah turun nih. Di wilayah Jawa-Bali misalnya, level PPKM turun dari level 4 menjadi level 3 hingga level 1.
Itu artinya, mobilitas masyarakat sudah mulai membaik. Salah satunya, yakni aktivitas untuk kembali bekerja di kantor.
Hayooo.. kamu sudah siap untuk kembali beraktivitas penuh di kantor seperti dulu lagi belum nih, Be-emers?
Baca Juga: Intip Kiat WFH yang Efektif Sesuai Zodiak Kamu Yuk!
Keunggulan dan Kekurangan WFH VS WFO
WFH atau Work From Home sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan sejak kurang lebih dua tahun terakhir. Pandemi Covid-19 membuat kita terpaksa bekerja dari rumah untuk mengurangi mobilitas di kantor dan mencegah penularan virus.Bekerja dari rumah atau WFO, memang memberikan sejumlah keunggulan nih. Mulai dari tempat bekerja yang lebih fleksibel, lebih irit ongkos, hingga mencegah penularan penyakit.
Meski begitu, dikutip dari nibusinessinfo.co.uk, WFH juga memiliki kekurangan nih, antara lain:
- Kurang nyaman karena banyak distraksi
- Mudah bosan
- Sulitnya koordinasi langsung dengan rekan kerja atau klien
- Bertambahnya biaya internet dan listrik
- Akses internet dan perangkat kerja yang terbatas
- Stres
Makanya, banyak juga yang justru merasa lebih nyaman bekerja dari kantor atau bahkan co-working space. Dilansir Viccarbe, enggak seperti kerja jarak jauh, pada dasarnya kantor telah dirancang dan disusun sejak awal sebagai tempat untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Banyak pekerja yang mengalami stres saat bekerja dari rumah karena mereka berada di ruang yang sama saat bekerja dan beristirahat. Viccarbe menyebutkan, meski kerja jarak jauh telah berhasil diterapkan, banyak profesional berharap untuk kembali ke lingkungan kantor untuk merangsang kreativitas mereka.
Lebih Efektif WFH atau Kurangi Hari Kerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Selain itu, bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO) juga bisa memudahkan komunikasi pekerjaan kamu dengan rekan kerja. Kamu pun akan lebih fokus mengerjakan pekerjaan di kantor ketimbang di rumah.
Meski begitu, Viccarbe juga menyebutkan kalau bekerja di kantor itu kurang privasi. Bahkan, tekanan yang datang langsung dari rekan kerja hingga atasan bisa membuat kamu anxiety dan meningkatkan stres.
Baca Juga: Goldman Sachs Punya Cara Unik Sambut Kembali Para Pegawainya ke Kantor
Pengurangan Hari Kerja, Efektifkah?
Okey, jika memang kita akan kembali bekerja normal di kantor, apakah kamu sudah siap, Be-emers? Saat keadaan mulai normal dan kita kembali bekerja di kantor, tentu saja, kita akan menghabiskan 9 jam -bahkan lebih- selama 5-6 hari.Nah, hal itu dinilai kurang efektif lho bagi sebagian kalangan. Dilansir Vox, Profesor Sejarah University of Rhode Island Erik Loomis mengatakan bahwa gerakan buruh di Amerika Serikat misalnya, punya misi besar untuk mendapatkan “waktu” mereka kembali.
Bahkan, kini sejumlah perusahaan seperti di Jepang dan New Zealand mulai menguji coba dengan menerapkan minggu kerja yang lebih pendek dalam beberapa tahun terakhir.
Menariknya nih, Vox menyebutkan kalau perusahaan yang menerapkan hal itu melaporkan bahwa para pekerjanya merasa lebih bahagia dan performanya dalam bekerja pun jadi lebih baik lho!
Lebih Efektif WFH atau Kurangi Hari Kerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Sementara itu, di tahun 2021, startup India bernama Slice juga bikin heboh dunia karena mulai menerapkan tiga hari efektif kerja nih, Be-emers. Dilansir dari trak.in, Slice mulai menerapkan tiga hari kerja selama sepekan.
Pihak Slice yakin kebijakan tersebut bakal membantu meningkatkan talent pool mereka. Selain itu, Founder Slice Rajan Bajaj mengungkapkan kalau kebijakan tiga hari kerja akan membantu karyawan untuk lebih bebas mengejar passion dan hobi lainnya di luar pekerjaan utama mereka.
Selain itu, Rajan juga menilai, orang tidak selalu ingin terikat pada pekerjaan. Meski begitu, Slice yang berhasil meraih pendanaan US$20 juta di pertengahan 2021 lalu ini harus memotong 20 persen gaji pegawainya saat menerapkan tiga hari efektif kerja nih, Be-emers.
Ya wajar sih, masa kerjanya cuma tiga hari tapi gajinya utuh. Hehe
Eh tapi, menurut kamu gimana nih, Be-emers? Mending tiga hari kerja atau EFH saja?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.