Pertama Kali dalam 3 Tahun, Saham Disney Anjlok Karena Layanan Disney+

Pertama Kali dalam 3 Tahun, Saham Disney Anjlok Karena Layanan Disney+ Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Pertama Kali dalam 3 Tahun, Saham Disney Anjlok Karena Layanan Disney+ Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Baru-baru ini, saham Walt Disney mengalami penurunan peringkat Wall Street yang langka yang disebabkan lambatnya pertumbuhan pada layanan streaming Disney+. Ironisnya, hal ini terjadi pertama kalinya dalam 3 tahun lho, Be-emers.

Chief Executive Officer Disney Bob Chapek, mengisyaratkan perlambatan di Disney+, dengan mengatakan pelanggan berbayar global kuartal keempat akan tumbuh satu digit lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 58,5 juta dalam tiga bulan sebelumnya.

Disney+, yang memiliki salah satu portofolio konten media terkaya, meluncurkan blockbuster pada tahun 2019 dan berhasil menarik pelanggan baru dengan waralaba hit "Star Wars" dan "Avengers".

Baca Juga: Disney+ dan Disney Parks Berhasil Dorong Pertumbuhan Pendapatan Perusahaan!

Platform streaming saingan seperti Netflix, Apple TV+, dan Amazon Prime Video memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka banyak berinvestasi pada konten asli untuk menarik pelanggan.


Menurut analis Barclays Kannan Venkateshwar, Disney tampaknya menargetkan satu konten baru setiap minggu, namun tidak setiap konten memiliki nilai waralaba atau visibilitas yang sama.

Barclays juga mengatakan perlambatan pertumbuhan pelanggan Disney+ tidak dapat semata-mata dikaitkan dengan penarikan tambahan pada tahun 2020, ketika platform streaming mendapatkan popularitas karena orang-orang menghabiskan waktu di rumah dan mencari hiburan.

Baca Juga: Space 220, Restoran Berkonsep Luar Angkasa milik Disney World yang Akan Segera Hadir!

Untuk mencapai target 230 juta hingga 260 juta pelanggan Disney+ pada akhir tahun fiskal 2024, Disney perlu menggandakan laju pertumbuhannya saat ini setidaknya ke tingkat yang sama dengan Netflix, menurut Barclays.

Netflix, yang akan melaporkan hasil kuartal nya pada hari Selasa (19/21), memiliki 209 juta pelanggan pada kuartal kedua. Sedangkan Disney+ sendiri hanya memiliki 116 juta pelanggan berbayar.

Saham Disney, yang belum pernah mengalami penurunan oleh pialang manapun sepanjang tahun ini, turun hampir 3 persen dalam perdagangan Senin (18/21).

Baca Juga: Kesepakatan Disney dengan Serikat Pekerja Terkait Vaksin Mendapat Sorotan, Ada Apa?