Kinerja Industri Tekstil Positif Berkat Peningkatan PMI Manufaktur

Kinerja Industri Tekstil Positif Berkat Peningkatan PMI Manufaktur Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Kinerja Industri Tekstil Positif Berkat Peningkatan PMI Manufaktur Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Menjelang akhir 2021 ini, kinerja utilisasi industri tekstil dan produk tekstil atau TPT dalam negeri menunjukkan nilai yang positif loh, Be-emers! Pada awal Q4 2021, utilisasi industrinya berada di angka 80 hingga 85 persen.

Redma Gita Wirawasta selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menyampaikan bahwa saat ini industri TPT telah mempekerjakan kembali para karyawan yang sempat dirumahkan karena dampak pandemi pada satu tahun silam.

Saat ini, Redma menuturkan bahwa belum ada penyerapan tenaga kerja baru, karena mayoritas perusahaan memilih untuk kembali mempekerjakan para karyawan lamanya yang dirumahkan.

Biarpun demikian, menurutnya saat ini industri TPT belum masuk ke tahap ekspansif karena masih berfokus untuk meningkatkan utilisasi di sepanjang akhir tahun ini.

Akibat diberlakukannya PPKM beberapa waktu lalu, industri TPT menurunkan jumlah karyawannya menjadi 50 persen. kini , jumlah karyawan di hulu yang sudah mulai bekerja berjumlah 95 persen.


Sejalan dengan pemberitaan yang sedang ramai, nilai PMI atau Purchasing Managers’s Index manufaktur Indonesia tercatat meningkat ke angka 57,2 sejak September 2021 hingga Oktober 2021 sebanyak 52,2.

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menitikberatkan bahwa keberhasilan performa tersebut tak luput dari sinergi yang dilakukan antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan dalam memulihkan kondisi ekonomi Tanah Air.

Agus juga menjelaskan bahwa kebijakan yang diambil dalam mengembangkan industri selama pandemi ini merupakan keputusan yang tepat, salah satunya pemberian insentif fiskal dan nonfiskal sebagai upaya meningkatkan demand dan mengembalikan utilisasi.

Selain itu, ia juga yakin bahwa pelaku industri TPT telah memacu produktivitasnya sehingga kondisi industri manufaktur yang ekspansif dapat dipertahankan dan juga ditingkatkan, yang juga didukung oleh tingkat kesehatan masyarakat yang mulai membaik dan kondusif.

Di sisi lain, menurut pernyataan Redma, ia menekankan bahwa membaiknya kinerja industri ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal untuk mengendalikan impor dibandingkan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Namun, ia tetap optimis bahwa pemerintah bisa melakukan mekanisme kontrol impor yang lebih baik untuk mendorong terbukanya peluang bagi pasar domestik Tanah Air.

Baca Juga: Harga Bahan Baku Tekstil Melambung, Pengusaha Naikkan Harga Jual