Mulai 2022, Bayar Tol Tak Perlu Buka Kaca dengan Multi Lane Free Flow

Tol Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Tol Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Sedikit kilas balik, keberadaan pembayaran tarif tol non-tunai dengan menggunakan uang elektronik yang juga menjadi bagian dari Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) memang sudah digalangkan sejak tahun 2017.

Dampak dari pembayaran tol dengan uang elektronik ini memang terbilang mampu mengurai kepadatan di setiap gerbang tol jika dibandingkan dengan pembayaran uang konvensional.

Namun, seiring berjalannya teknologi digital yang sangat pesat seperti saat ini serta dengan terciptanya beragam inovasi, kini Indonesia telah sampai kepada era baru yaitu Toll Roads Technology 4.0.

Dengan begitu, maka terhitung mulai tahun 2022 mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mengembangkan Sistem Transaksi Non-Tunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF).

Hal tersebut telah diputuskan dalam Rapat Koordinasi BPJT dengan Kementrian PUPR, Asosiasi Tol Indonesia (ATI), PT Roatex Indonesia Toll System serta 52 Badan Usaha Jalan Tol pada pertemuan hybrid pada Jumat, (22/10/2021) di Bali sebagaimana dikutip dari CNBC.


Baca Juga: Tren Cashless, Platform Ini Punya E-Money Berbasis Komunitas


 

Multi Lane Free Flow (MLFF)

Melansir dari Bisnis, Multi Lane Free Flow (MLFF) adalah sistem transaksi nontunai yang mengandalkan teknologi nirsentuh sehingga pembayaran akan terlaksana tanpa harus membuka kaca.

Hal tersebut dapat terjadi karena MLFF ini akan terkoneksi dengan Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan untuk melakukan transaksi melalui aplikasi pada smartphone yang akan dibaca oleh satelit.

Lebih lanjut lagi, GPS nantinya akan menentukan kalkulasi tarif berdasarkan proses map matching berakhir atau pada saat kendaraan melewati gerbang tol yang membuat saldo di aplikasi akan secara otomatis terpotong.

Adapun, salah satu keunggulan dari MLFF ini adalah efisiensi waktu transaksi. Perbedaannya ialah jika transaksi menggunakan uang konvensional memerlukan waktu 10 detik, uang eletronik memerlukan waktu 4 detik, sedangkan lewat sistem MLFF ini nantinya hanya memerlukan 0 detik.

Sementara itu, keunggulan lain juga terlihat dari upaya menimalisir bahan bakar kendaraan karena kendaraan tidak perlu berhenti dan tidak perlu mengalami kemacetan.

Sistem MLFF ini rencananya akan mulai terlaksana secara bertahap ditahun 2022 yang akan diterapkan di 40 ruas tol di pulau Jawa dan Bali dengan skema 50 persen dari gerbang tol akan digunakan untuk MLFF dan 50 persen lagi untuk gerbang tol uang elektronik.

Nah, Be-emers, bagaimana ya realisasi dari sistem MLFF ini kedepannya?