Mobileye Illustration Web Bisnis Muda - Image: Pymnts
Likes
Rasanya, perkembangan ekosistem teknologi self-driving memang terus menunjukkan angka persaingan yang sangat ketat. Hal tersebut terjadi karena pembuatan serta pengembangan teknologi self-driving dapat terjamah oleh perusahaan diluar otomotif, misalnya perusahaan sektor teknologi.
Tak ayal, banyak perusahaan otomotif dan juga diluar otomotif tersebut berlomba untuk menciptakan teknologi self-driving, terkhusus jika melihat potensi serta nilai kapitalisasi pasar milik salah satu perusahaan self-driving Tesla.
Bahkan, tak sedikit perusahaan yang sedang berusaha mengembangkan teknologi self-driving mendapatkan dukungan serta ajakan kemitraan strategis dari perusahaan lain.
Seperti yang dilakukan oleh Intel Corp ketika diketahui menjalin kemitraan strategis dengan salah satu perusahaan self-driving asal Israel, bahkan tak tanggung-tanggung, Intel Corp berencana membawa perusahaan self-driving tersebut hingga dapat melantai di bursa, lho, Be-emers!
Baca Juga: Apple Kebut Kembangkan Mobil Self-Driving
Intel, Mobileye, dan Ambisinya Untuk Melantai di Bursa Pada 2022
Menghimpun dari The Verge, tepat pada Senin, (06/12/2021) Intel Corp secara resmi mengumumkan akan membawa salah satu anak perusahaan self-driving miliknya yaitu Mobileye untuk dapat melakukan IPO pada pertengahan tahun 2022 mendatang.Realisasi tersebut muncul setelah Intel Corp diketahui telah mengakuisisi Mobileye pada tahun 2017 dengan nilai hingga US$15,3 miliar atau sekitar Rp219 triliun.
Pihak Intel juga memaparkan bahwa alasannya untuk dapat mewujudkan Mobileye dapat melantai di bursa saham AS ialah setelah pihaknya mendapatkan laporan bahwa akuisisi yang dilakukannya terbilang cukup sukses dengan torehan peningkatan keuntungan hingga 40 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dengan itu CEO Intel Pat Gelsinger semakin bergelimang semangat karena menurutnya lewat IPO yang dilakukan nantinya dapat meningkatkan kesempatan terbaik untuk terus membangun rekam jejak Mobileye seraya dengan terbukanya nilai bagi pemegang saham.
Bahkan menurut salah satu sumber dari Reuters memproyeksikan bahwa jika IPO tersebut berhasil dilakukan dapat membuat valuasi Mobileye melesat hingga US$50 miliar atau sekitar Rp718 triliun.
Namun dibalik angka proyeksi tersebut, Intel menyebut bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan kepemilikan mayoritasnya tanpa niat untuk melakukan spin-off atau divestasi.
Sedikit catatan, Mobileye adalah perusahaan teknologi self-driving yang didirikan oleh Ziv Aviram dan Ammon Shashua pada tahun 1999 yang berpusat di Jerusalem, Israel. Mobileye juga pernah tercatat sebagai produsen chip untuk Tesla pada tahun 2015, sebelum pada tahun 2016 kemitraan itu berakhir usai kecelakaan dirasakan oleh salah satu unit Tesla model S.
Baca Juga: JPMorgan Gugat Tesla Sebesar Rp 2,3 Triliun, Ada Apa?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.