Airbnb Umumkan Regulasi Anti-Party Jelang Perayaan Akhir Tahun

Airbnb Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Airbnb Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Enggak terasa, sebentar lagi kita akan merayakan pergantian tahun ya, Be-emers. Bahkan, banyak orang yang rela mengambil cuti agar memaksimalkan libur yang dimiliki dari perayaan natal.

Namun, kini nampaknya tak sedikit perayaan akhir tahun dikemas dengan cara staycation. Apalagi, kini fenomena staycation makin populer.

Akan tetapi, di tengah lonjakan minat staycation, membuat salah satu online hospitality marketplace asal Amerika Serikat yaitu Airbnb justru mencanangkan regulasi anti-party.

Lalu, apa yang membuat Airbnb bersikeras mencanangkan regulasi tersebut ya, Be-emers?

Baca Juga: Akuisisi Saham Pangeran Arab, Perusahaan Investasi Bill Gate Kini Kuasai 71,3% Four Seasons Hotels
 

Seputar Regulasi Anti-Party Airbnb

Dilansir dari The Verge, tepat pada Senin, (20/12/2021) pihak Airbnb secara resmi mengumumkan seruan regulasi anti-party jelang perayaan akhir tahun kepada pengguna atau tamu yang sebelumnya enggak punya ulasan positif pada platform tersebut.


Seruan regulasi anti-party dikonfirmasi akan mulai diberlakukan di seluruh penjuru Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Inggris, Prancis Spanyol, Australia hingga Selandia Baru.

Tindakan keras yang ambil oleh pihak Airbnb didasari dari sebuah tragedi penembakan yang menewaskan 5 orang di salah satu properti yang dijadikan sebagai lokasi pesta Halloween di California pada 2019 lalu.

Sejak saat itu, pihak Airbnb mulai berbenah dengan menciptakan beberapa regulasi pelarangan “party houses” sebelum pada akhirnya menciptakan regulasi anti-party yang dicanangkan tahun ini.

Juru Bicara Airbnb Ben Breit menuturkan bahwa dengan hadirnya regulasi anti-party ini nantinya sistem akan mendeteksi tamu yang ingin melakukan reservasi dari satu malam hingga tiga malam menjelang atau sesudah pergantian tahun.

Ben Breit juga menambahkan jika sistemnya secara otomatis akan melakukan penolakan reservasi jika pemesan atau tamu tidak memiliki ulasan positif sebelumnya atau tamu yang baru saja membuat akun disekitar tanggal perayaan akhir tahun. 

Lalu, untuk tamu atau pengguna yang sudah memiliki riwayat sebelumnya atau memiliki ulasan positif tidak akan dikenai pembatasan tersebut.

Sebelumnya, Airbnb juga sempat memberlakukan movement serupa pada perayaan akhir tahun 2020 dengan memblokir 243.000 tamu diseluruh dunia guna meminimalisir tindakan yang tidak diinginkan terjadi.

Di kesempatan lain, tepatnya sejak Agustus tahun 2020 lalu, Airbnb juga memberikan pembatasan hunian pada setiap properti dengan kuota maksimal16 orang. Hal itu dilakukan untuk mencegah pertemuan besar yang berpotensi terjadi selama pandemi COVID-19.

Baca Juga: Mengenal Ritesh Agarwal: Founder OYO Rooms Yang Menjadi Miliarder Di Usia 27 Tahun