Update Saham Bisnis Muda, Edisi 8 Juli 2020

Update Saham Bisnis Muda

Update Saham Bisnis Muda

Like

IHSG melaju lagi ke level 5.000 nih, Be-emers. Meski sempat ditutup melemah di perdagangan kemarin (7/7), di awal sesi perdagangan hari ini (8/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju rebound.

Lima belas menit setelah dibuka, IHSG langsung melesat naik ke level 5.016,98. Bahkan, pukul 9:55 WIB, IHSG menguat lebih dari 1,13 persen 5.051,83.

Penguatan ini pun masih berlanjut. Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG terus masih melaju di zona hijau dengan naik 1,30 persen di level 5.051,92.

Di sesi pertama perdagangan hari ini, dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi saham mencapai 688.305 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp7.932 miliar. 

Adapun, BBRI jadi saham yang paling aktif di sesi awal ini dengan menguat 4,62 persen. Enggak cuma itu, emiten kertas TKIM juga berhasil menguat hingga 6,79 persen. 


Akankah IHSG bisa mempertahankan kekuatannya?

Kinerja Emiten

Meski sudah masuk ke fase normal baru, sektor penerbangan rupanya masih belum bisa bangkit secara utuh nih. Emiten yang bergerak di sektor ini pun diketahui masih harus menempuh banyak tantangan.

Meski sudah bisa mengangkut penumpang dan telah melakukan sejumlah ekspansi bisnis, rupanya hal itu belum bisa mendorong kinerja emiten penerbangan. Pasalnya, selama masa pembatasan sosial kemarin, penerbangan telah “mati suri” karena enggak bisa melakukan penerbangan untuk penumpang.

Di kuartal I/2020, pendapatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menurun hingga 30,14 persen. Dilansir dari Bisnis.com, emiten penerbangan plat merah itu telah kehilangan kontribusi dari penerbangan berjadwal sebesar 29,23 persen.

Makanya, enggak heran deh kalau emiten berkode GIAA itu mengalami rugi bersih hingga US$120,16 juta! Belum lagi, berdasarkan laporan keuangannya tahun 2019, GIAA punya utang senilai US$1,83 miliar, pinjaman bersih senilai US$1,53 miliar, dan posisi ekuitas yang mencapai US$720,62 juta.

Alhasil, GIAA pun harus mengambil langkah negosiasi terhadap kewajibannya itu. Pembaharuan perjanjian pinjaman jangka pendek pun mau enggak mau harus dilakukan GIAA untuk tetap bertahan di tengah “turbulensi kinerja”.

Enggak cuma GIAA, PT AirAsia Indonesia Tbk juga tengah berupaya memperbaiki kinerja usahanya. Upaya itu antara lain melakukan cash conservation mode dan tindakan mitigasi proaktif. Sempat merumahkan dan memangkas gaji karyawannya, Air Asia sampai saat ini diketahui belum melaporkan kinerjanya di Kuartal I/2020.

Ada kabar apa lagi ya di bursa hari ini?