Minimalisir Tindakan Diskriminasi, Airbnb Akan Sembunyikan Nama Calon Tamu

Airbnb Illustration Web Bisnis Muda - Image: Getty Images

Airbnb Illustration Web Bisnis Muda - Image: Getty Images

Like

Tindakan diskriminasi tentunya memang tidak mengenal waktu dan keadaan. Terlebih, kini hal tersebut juga seringkali ditemukan pada beberapa platform digital atau media sosial.

Mulai dari hate speech hingga perundungan pada golongan atau kaum tertentu, kerap terjadi di beberapa platform digital tersebut. Bahkan, tak jarang tindakan diskriminasi tersebut terkemas di luar nalar dan logika.

Sebagai contoh, tindakan diskriminasi rasial yang dirasakan oleh beberapa ras berkulit hitam yang kerap kesulitan mendapatkan rumah sewaan di platform Airbnb berdasar stereotip nama.

Melihat hal tersebut, pihak Airbnb akhirnya memutuskan untuk menyembunyikan nama calon tamu kepada pihak tuan rumah dengan hanya menampilkan inisial nih Be-emers!

Baca Juga: Airbnb Umumkan Regulasi Anti-Party Jelang Perayaan Akhir Tahun


Airbnb Hanya Menampilkan Inisial Nama Calon Tamu

Dilansir dari The Verge, salah satu online hospitality marketplace asal Amerika Serikat yaitu Airbnb baru saja mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi menampilkan nama lengkap dari calon tamu kepada tuan rumah.


Dengan itu, nantinya tuan rumah hanya akan dapat melihat nama inisial dari calon tamu sampai dengan tuan rumah mengkonfirmasi permintaan pemesanan. Usai itu, baru nama lengkap tamu akan tertera.

Upaya tersebut diwujudkan oleh Airbnb menyusul beberapa tindakan rasial yang kerap terjadi antara calon tamu dengan tuan rumah jika saja nama dari calon tamu terdengar atau berasal dari ras berkulit hitam.

Bahkan menurut studi yang dimuat oleh Harvard Business School pada tahun 2016 menunjukkan bahwa nama yang terdengar dari ras berkulit hitam cenderung 16 persen lebih kecil mendapat konfirmasi dari tuan rumah jika dibanding dengan nama yang terdengar dari ras berkulit putih.

Oleh sebab itu, Airbnb akan menyegerakan pembaruan atas fitur penyembunyian nama calon tamu tersebut agar dapat terealisasi mulai 31 Januari 2022.

Sebelumnya, pada tahun 2019 kejadian serupa juga pernah terjadi seiring dengan gugatan yang dilayangkan oleh tiga wanita berkulit hitam asal Portland, AS atas tuduhan platform yang cenderung mengizinkan tuan rumah untuk mendiskriminasi pengguna.

Pada saat itu, calon tamu dianjurkan untuk melampirkan nama lengkap serta foto mereka kepada tuan rumah diluar tampilan profil.

Usai gugatan tersebut berlangsung, akhirnya Airbnb tidak lagi menganjurkan calon tamu untuk melakukan hal tersebut kepada tuan rumah seiring dengan tagar yang bertuliskan #AirbnbWhileBlack populer dibeberapa media sosial.

Gimana tanggapanmu, Be-emers?