Photo by Yender Fonseca on Unsplash
Likes
Pembangunan ibu kota baru Indonesia akan dibangun di Kalimantan, tepatnya yakni di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tentunya dana yang akan dikeluarkan pemerintah sangat besar dalam anggaran membangun infrastruktur di dalamnya.
Ibu Kota tersebut direncanakan akan mengeluarkan dana kurang lebih Rp400-an triliun. Hal ini tentu menjadi sangat menarik bagi industri infrastruktur yang sedang tertekan di masa pandemi ini -dimana mereka akan mendapat kontrak baru dan dana segar, sehingga perusahaan mereka bisa berjalan dengan kontrak dengan pemerintah.
Perusahaan infrastruktur plat merah tentu akan lebih mendominasi dalam pembangunan ibu kota baru ini. Hal tersebut dikarenakan ini merupakan proyek besar dan dibutuhkan banyak sumber daya termasuk kontraktor lokal yang dimungkinkan untuk dilibatkan dalam pembangunan ibu kota baru.
Dalam proyek tersebut, tentu perusahaan infrastruktur berpotensi untuk menghasilkan laba untuk menutup kerugian selama masa pandemi kemarin karena banyak proyek yang telah dibangun akan tetapi sulit untuk didivestasikan.
Diharapkan dengan pembangunan ibu kota baru, perusahaan dapat mengembalikan neraca keuangan mereka yang kurang sehat karena kurang likuiditas, sehingga aliran kas mereka juga berdampak bagi mereka. Salah satu cara mereka bertahan saat ini adalah efisiensi dan melakukan penerbitan surat utang atau saham baru dengan cara rights issue.
Pembangunan ibu kota baru ini juga diharapkan bisa menambah minat investor asing dalam membuka bisnis di Kalimantan. dengan adanya investor tersebut secara tidak langsung infrastruktur dasar wajib ada dan harus dilakukan perawatan secara berkala.
Mengapa saham infrastruktur sangat menarik?
Karena saat ini, mayoritas harga saham perusahaan di sektor ini tergolong murah. Dilihat dari pbv dan analisa teknikal, sebenarnya juga sudah berada di posisi oversold dan berpotensi memberikan cuan bagi investor. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:Indeks JKINFRA
Dari gambar di atas, terlihat bahwa grafik JKINFRA dari awal kejatuhan ihsg di 2020 baru recovery sebesar 40 persen. Masih ada harapan untuk naik di angka rata rata di harga 1000-1300.
VALUASI saat ini
Dengan valuasi pbv yang masih dibawah 1 tentu akan sangat menarik bagi investor. ditambah lagi perusahaan diatas merupakan milik pemerintah dimana tentu akan mendapat proyek yang lebih banyak dibandingkan milik swasta.
Walau per tinggi dikarenakan perusahaan menghasilkan laba yang rendah otomatis per nya akan tinggi. jika kinerja kembali normal maka per nya akan menurun dengan sendirinya.
Baca Juga: Lo Kheng Hong Hindari Saham Infrastruktur, Kenapa Ya?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.