VOC Pernah Jadi Perusahaan Terkaya dan Terbesar dalam Sejarah Illustration Bisnis Muda - Image: Canva
Likes
Mungkin saat pelajaran sejarah di sekolah, kamu cukup akrab dengan perusahaan Hindia Belanda yang bernama VOC. Enggak hanya menjual rempah atau hasil bumi dari Indonesia, VOC juga pernah menjadi perusahaan terkaya dan terbesar dalam sejarah dunia lho, Be-emers!
Apa yang kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar kata “VOC”?
Perusahaan Belanda? Atau mungkin, penjajah?
Pada dasarnya, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau yang dikenal juga sebagai United East India Company adalah perusahaan multinasional yang didirikan oleh konsolidasi beberapa perusahaan dagang Belanda dan diarahkan oleh pemerintah.
Beberapa perusahaan dagang yang diketahui merger untuk menjadi VOC antara lain Brabantsche Compagnie, Compagnie van Verre, Compagnie can De Moucheron, dan Veerse Compagnie.
Terbentuknya VOC sendiri bertujuan untuk menghindari persaingan dagang, terutama di kawasan Hindia Timur -yang kini disebut Indonesia. Selain itu, dilansir dari laman Historia, entitas merger VOC juga bertujuan untuk memperkuat perdagangan Belanda untuk melawan Spanyol dan Portugis.
VOC Jadi Perusahaan Terkaya dan Terbesar dalam Sejarah
Menariknya nih, VOC pernah menjadi perusahaan terkaya dan terbesar yang pernah ada dalam catatan sejarah lho!Bermula dari artikel yang dimuat Motley Fool, dikutip visualcapitalist.com, kekayaan VOC diperkirakan pernah mencapai 78 gulden atau setara US$7,9 triliun! Gokil enggak tuh, Be-emers?
Valuasi yang mencapai US$7,9 triliun itu pun setara dengan gabungan valuasi dari 20 perusahaan termahal di dunia saat ini seperti Apple, Microsoft, Alphabet, hingga Amazon.
Valuasi VOC VS 20 Perusahaan Terkaya di Dunia Illustration Bisnis Muda - Image: visualcapitalist.com
Berdasarkan kapitalisasi pasarnya, berikut 5 perusahaan terkaya hingga Februari 2022:
Perusahaan | Kapitalisasi Pasar (Feb 2022) |
Apple Inc. | US$2,75 triliun |
Microsoft Corp. | US$2,21 triliun |
Saudi Aramco | US$1,98 triliun |
Alphabet Inc. | US$1,77 triliun |
Amazon Inc. | US$1,56 triliun |
Kok bisa sih VOC sekaya itu?
Baca Juga: Geser Posisi AS, China Kini Jadi Negara Terkaya di Dunia
VOC: Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia
Berdasarkan catatan John F. Richard dalam The Mughal Empire, perusahaan yang resmi berdiri pada 20 Maret 1602 tersebut awalnya dibentuk sebagai perusahaan sewaan untuk berdagang dengan Mughal India.Namun, pada akhirnya VOC lebih dikenal sebagai perusahaan dagang atau perusahaan yang membeli dan menjual barang hasil produksi orang lain. Lebih dari itu, dikutip dari laman Lowy Institute, VOC juga merupakan sebuah model korporat modern awal dari rantai pasokan global yang terintegrasi secara vertikal.
Selain itu, VOC semakin berkembang dengan sejumlah kegiatan komersial dan industri lainnya seperti perdagangan internasional hingga pembuatan kapal.
Kapal VOC Illustration Bisnis Muda - Image: Canva
Namun, tentu saja, produksi serta perdagangan rempah-rempah dan kopi dari Hindia Timur atau Indonesia mendominasi keuntungan VOC. Selain itu, VOC juga memperdagangkan tebu Formosa dan anggur Afrika Selatan.
Dari data yang dilansir di laman Good News from Indonesia, VOC memiliki aset 150 ribu perahu dagang, 40 kapal perang, 50 ribu pekerja, dan 10 ribu tentara. Enggak heran, kekayaan konglomerasi VOC melebar dari Eropa hingga Afrika dan Asia, serta mampu menjadi perusahaan multinasional pertama di dunia.
Inisiator, Emiten Pertama di Dunia, dan Keuntungan VOC dari Pasar Modal
Jauh sebelum adanya Bursa Efek Indonesia, NASDAQ, dan pasar modal lainnya, Amsterdam Stock Exchange berdiri sebagai pasar modal pertama di dunia! Menariknya nih, berdirinya Amsterdam Stock Exchange di tahun 1602 itu diinisiasi oleh VOC lho, Be-emers!VOC membuat bursa atau pasar modal untuk menjual obligasi dan saham, sehingga bisa mempermudah dalam hal pendanaan kegiatan usahanya. Otomatis, VOC adalah emiten pertama di dunia dan melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa.
Baca Juga: Mari Mengenal Bursa Pertama dan Tertua Didunia!
Saat IPO, dari data Petram, dana yang berhasil dihimpun VOC yakni lebih dari 6,4 juta gulden. Harga saham VOC saat IPO yakni senilai 100 gulden per lembar saham.
Nah, di tahun 1637 ada fenomena yang dikenal sebagai “Tulip Mania”, yang mana harga saham VOC meroket hingga mencapai 1.200 persen! Hal itu lah yang diyakini menjadi penyebab kapitalisasi pasar VOC melambung tinggi dan bikin VOC kaya banget!
Amsterdam Stock Exchange Bisnis Muda - Image: Canva
Meskipun, berdasarkan analisa Jan De Vries dan Ad Van der Woude yang dilansir di laman Kata Data, saham VOC di era 1630-an justru sedang turun! Hal itu dipicu oleh kinerja perusahaan yang mulai merosot dan membuat harga saham VOC hanya berada di bawah 200 gulden per lembar saham.
Mereka justru mencatat bahwa harga saham tertinggi VOC terjadi di era 1720 hingga 1730, satu abad setelah adanya catatan mengenai fenomena Tulip Mania. Saat itu, harga saham VOC tercatat mencapai 1.200 per lembar saham lho!
VOC Punya Hak Istimewa
Enggak hanya menjadi perusahaan multinasional dan emiten perdana di bursa, VOC juga diuntungkan dengan adanya sejumlah hak istimewa nih, Be-emers. Soalnya, di abad ke-17 hingga abad ke-18, semua aktivitas kolonial Belanda dilakukan lewat VOC.Terutama sih, aktivitas kolonial di wilayah Hindia Timur alias Indonesia. Makanya, VOC enggak hanya sebagai perusahaan dagang, tapi juga berdiri sebagai perusahaan kolonial yang menjajah hasil bumi Hindia Belanda untuk diambil keuntungannya.
VOC di Hindia Belanda Illustration Bisnis Muda - Image: Canva
Hak istimewa yang diperoleh VOC, antara lain:
- Hak untuk merebut dan memerintah negara jajahan Belanda
- Hak monopoli perdagangan wilayah Asia, termasuk Hindia Belanda
- Hak mencetak mata uang sendiri
- Hak memiliki angkatan perang
- Hak memungut pajak
- Hak membuat perjanjian dengan raja-raja di wilayah jajahan
- Hak menyatakan perang dan perjanjian damai
- Hak mengangkat dan mengeluarkan pegawai
Nah, hak istimewa atau octrooi itu diperoleh VOC langsung dari Kerajaan Belanda lho! Makanya, VOC berkuasa banget saat itu dan enggak memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin melakukan perdagangan hasil bumi selain pihaknya sendiri.
Pokoknya, semua dimonopoli sama VOC deh! Hingga akhirnya, VOC pun bangkrut pada tahun 1799 karena korupsi para petingginya hingga adanya perang.
Baca Juga: Didenda US$2,8 Miliar, Alibaba Dikabarkan Langgar Hukum Anti-Monopoli
Global Financial Data menyebutkan, operasional VOC di wilayah Batavia (kini Jakarta) justru didominasi oleh praktik korupsi! Bahkan, jika seseorang mau jadi pegawai hingga punya jabatan tinggi di VOC, seseorang itu wajib memberi sogokan.
Waduh, tapi kok praktik korupsi hingga nepotisme masih sering terjadi di Indonesia ya? Hmmm.. padahal kan VOC sudah bangkrut. Hehe
Yuk, sharing di kolom komentar atau tulis aja pengalaman kamu di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.