Carlos Muza Unsplash
Likes
Saham BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk.) merupakan saham perbankan syariah terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini karena adanya merger dari tiga bank syariah besar yakni bank BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah.
Pasca merger ini, modal inti BRIS mencapai kurang lebih Rp23 triliun atau masih kurang sekitar Rp7 triliun untuk mencapai modal inti bank buku 4. Selain itu, sejak tahun 2021, saham Bris sudah terkoreksi sebesar 50 persen.
Lalu, mengapa saham bank syariah terbesar di Indonesia ini mengalami penurunan harga yang sangat tinggi?
Mari kita bahas bersama dalam artikel di bawah ini.
1. Saham BRIS Dinilai Sudah Overvalue
Hal ini dikarenakan harga saham BRIS pada saat ini, berdasarkan nilai PBV (Price to Book Value) 1 kali saja, hanya berada pada harga Rp580. Sedangkan saat tahun 2021, harga saham BRIS berada pada harga kisaran Rp2.500 - Rp3.000 per lembar saham.Investor tentu kurang tertarik melihat harga BRIS yang sudah kemahalan. sedangkan tekanan jual terjadi sangat tinggi dan menyebabkan harga sahamnya nyungsep hingga kurang lebih 50 persen.
2. Adanya Rencana Rights Issue, Penambahan Modal hingga Rp7 Triliun
Rights issue sendiri menjadi suatu hal yang sangat dinantikan oleh para investor maupun trader. Jika harga tebus rights issue BRIS ini kurang dari harga saham pada saat itu, maka otomatis pelaku pasar akan menjual saham mereka dan memilih untuk menebus rights issue di harga bawah.Nampaknya hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab harga saham BRIS mengalami penurunan. Pelaku pasar masih menanti harga tebus yang akan dibayar saat rights issue saham BRIS.
Selain itu, menurut pelaku pasar, harga tebusnya akan berada di bawah harga Rp2.500 - Rp3.000. Oleh karena itu, hal tersebut mempengaruhi harga saham BRIS saat ini.
Baca Juga: Ramai-Ramai Emiten Gelar Rights Issue, Apa Untungnya?
3. Distribusi Saham oleh DPLK Bank Rakyat Indonesia
SUMBER: RTI
Pada gambar di atas, dapat kita saksikan bahwa kepemilikan saham BRIS oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) BRI pada bulan JULI 2021 sebesar 657.739.000 lembar saham.
SUMBER: RTI
Sedangkan pada gambar di atas, disebutkan bahwa pada bulan Januari 2022 kepemilikan DPLK BRI mengalami penurunan sebesar 278.596.500 lembar. Artinya. ada distribusi saham BRIS kepada masyarakat, sehingga harga sahamnya turun signifikan.
Oke, saya rasa tiga hal tersebut menjadi beberapa alasan turunnya saham BRIS saat ini.
Artikel ini hanya untuk mengetahui kenapa turunnya saham BRIS. Tentunya, keputusan investasi dan trading anda kembali pada analisa anda masing-masing.
Editor: Rachma Amalia
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.