Mengintip Peluang Investasi Masa Depan

Visual Stories || Micheile

Visual Stories || Micheile

Like

Berinvestasi merupakan sebuah cita-cita yang sangat mulia. Berinvestasi saham merupakan salah satu jalan untuk meriah cita-cita tersebut.

Setiap tahun, selalu ada peluang investasi baru tercipta. Di antara sekian banyak sektor dan jenis saham, tentu kita sebagai seorang investor harus mampu untuk membaca peluang kondisi ekonomi makro dan mikro, lini bisnis perusahaan, laporan keuangan perusahaan, dan masih banyak hal serta pertimbangan lain yang harus dipelajari dan dimengerti. 

Lalu, bagaimana wawasan berinvestasi saham masa depan? Mari kita bahas bersama pada pembahasan kali ini.

Baca Juga: Berkah Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia bagi Saham di Sektor infrastruktur
 

Era digital dan Marketplace

Era digital ini membawa dampak yang signifikan pada bursa saham Indonesia. Indikator yang mencerminkan hal ini adalah harga saham teknologi yang naik tinggi pada masa pandemi Covid-19 ini.

Alasan rasionalnya adalah karena pandemi akan sedikit banyak merubah kebiasaan aktivitas yang sering dilakukan secara offline berganti secara online. Rapat, bekerja, berbelanja, dan berbagai macam hal lain dilakukan secara online.


Di masa depan, saya meyakini tren tersebut terus berlanjut karena manusia sudah bisa beradaptasi dengan kebiasaan online. Marketplace saya rasa akan menghasilkan omset yang besar karena emiten market offline seperti LPPF (PT Matahari Department Store Tbk.), RALS (PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.), dan ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk.) banyak menutup gerai toko offline dan switch ke toko online mereka.

Begitu juga, prospek Tokopedia hingga Bukalapak (BUKA) masih cerah di tahun selanjutnya. 
 

Energi Terbarukan

Para investor besar sekarang akan lebih suka untuk menanamkan uang mereka pada negara yang memiliki sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Hal ini karena akan ada revolusi hijau dimana implementasinya dengan membangun sumber daya energi seperti panel surya, kebun angin, plta secara lebih massive.

Baca Juga: Sumber-Sumber Energi Ini Bisa Jadi Solusi Alternatif Lho!

Misalnya, emiten seperti JSMR (PT Jasa Marga (Persero) Tbk.) telah bekerja sama dengan PTBA (PT Bukit Asam Tbk.) dalam membangun jaringan panel surya dengan memanfaatkan keterbukaan space pada sisi jalan tol untuk menyerap energi listrik secara gratis dari matahari.
 

Daging Buatan

Mungkin daging buatan ini belum tenar di Indonesia. Akan tetapi, di negara maju seperti Singapura, daging buatan sudah banyak dijual.

Alasan rasionalnya mengapa Singapura lebih cepat dibanding Indonesia, karena mereka memiliki teknologi dan konsumen yang mampu membeli daging tersebut.

Lalu, bagaimana dengan negara kita? Indonesia tentu merupakan negara besar dengan populasi besar yang akan menarik hati para investor untuk membuat perusahaan semacam ini.

Kita tinggal menunggu waktu akan ada laboratorium untuk daging buatan ini. Bahkan, bakal ada perusahaan terbuka (Tbk.) yang memproduksi daging tersebut.
 

Nikel

Nikel merupakan komponen yang sangat dibutuhkan di era modern dan ramah lingkungan. Nikel akan mengurangi polusi, seperti halnya penggunaan baterai pada kendaraan pengganti untuk bensin alias kendaraan listrik.

Dengan menciptakan kendaraan listrik saja, hal itu sudah bisa menyelamatkan ozon bumi yang semakin menipis. BEI (Bursa Efek Indonesia) sendiri memiliki banyak saham pertambangan nikel yang mana pembahasan akan kita lakukan pada sesi yang lainnya. 
 

Jaringan Internet

Indonesia sedang menggencarkan internet. Bahkan, ada kampung yang semua wilayahnya sudah tercover oleh TLKM (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.).

Internet merupakan kebutuhan primer, mengingat semua aktivitas di dunia maya membutuhkan internet. Prospek masa depan internet masih sangat cerah.

Selain itu, akan ada ekspansi dan aksi korporasi besar di masa depan pada sektor ini. Jika belum memiliki sahamnya, segera masukkan ke watchlist anda.
 
Mungkin itu saja opini saya mengenai investasi saham pada masa depan. Opini ini bersifat subjektif, sehingga saya persilahkan anda untuk menganalisa dan memberi komentar mengenai opini saya di kolom komentar. 



Editor: Rachma Amalia