Etienne Martin
Likes
Sejak kuartal keempat 2021 hingga sekarang, perbankan bermodal jumbo dan bank pelat merah BUMN telah mengalami kenaikan harga yang lumayan fantastis. Selama 3 bulan terakhir, saham perbankan tersebut sudah mengalami kenaikan harga sebesar 40-50 persen.
Kenaikan harga saham tersebut tak luput dari perbaikan kinerja sejak tahun 2020. Pelaku pasar mengapresiasi harga saham tersebut hingga harganya naik tinggi dan banyak yang sudah naik di atas nilai buku mereka.
Lalu, apakah semua bank bagus dan bermodal jumbo sudah naik?
Ternyata, masih ada saham yang punya harga lebih murah dari nilai bukunya dan memiliki kinerja yang bagus pula. Bank tersebut juga punya jumlah aset yang besar dan nasabah yang tersebar luas di Indonesia.
Penasaran kan dengan saham perbankan tersebut? Mari kita bahas bersama.
Baca Juga: Bos BCA Sebut Hanya Akan Ada 3 Bank Digital Besar dalam 10 Tahun ke Depan!
Kinerja Bank Danamon (BDMN)
Bank yang akan kita bahas adalah Bank Danamon dengan kode saham BDMN. Ada beberapa sudut pandang pembahasan yang akan kita lakukan.- Neraca yang solid dan aset bertumbuh.
SUMBER: lembarsaham.com
Dari tabel tersebut, dapat kita saksikan bahwa neraca dari BDMN ini tergolong bagus. Hal itu terlihat dari aset yang terus meningkat dari tahun 2015 hingga 2019.
Meskipun, di tahun 2020 sedikit menurun karena sedang ada pandemi Covid-19 yang menyebabkan berkurangnya modal perusahaan. Namun, ekuitas BDMN juga meningkat rutin dari tahun ke tahun.
- ROA dan ROE yang lumayan.
SUMBER lembarsaham.com
Aspek ROA dan ROE (Return on Asset dan Return on Equity) tentu menjadi pertimbangan bagi para investor untuk menanamkan dana mereka. ROE BDMN rata-rata berada di angka 8 persen selama tahun 2015-2019.
Meskipun tidak begitu besar, akan tetapi ROA BDMN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kecuali di ahun 2020, karena banyak perbankan yang mencatatkan kerugian.
Akan tetapi, BDMN tetap bisa menghasilkan ROE dan ROA yang positif di tahun 2020. Ini dapat diinterpretasi bahwa kinerja perusahaan ini memang bagus.
- Kepemilikan saham masyarakat tergolong rendah.
SUMBER lembarsaham.com
Meski saham BMDN dianggap kurang liquid dan kepemilikan sahamnya di masyarakat sedikit, tentu ada hikmah positif lain yang bisa kita ambil. Kepemilikan saham masyarakat yang sedikit menjadi indikasi optimisme pemegang saham mayoritas BDMN, yang mana merupakan Mufg Bank Ltd.
Pemegang saham mayoritas memiliki keyakinan bahwa BDMN ini memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Tentu, jika tidak ada kepercayaan dari pihak tersebut, maka mereka tidak akan memiliki saham bank danamon sebesar hampir 93 persen.
- Valuasi saham yang masih murah.
SUMBER RTI
Dari data di atas, dapat kita cermati bahwa PBV dari BDMN sendiri baru 0,53 kali pada saat tulisan ini dibuat, yakni di harga Rp2.400.
Tentu dengan PBV (Price to Book Value) yang sangat murah tersebut, akan menarik bagi investor untuk membeli saham BDMN ini, mengingat BVPS BDMN sendiri bernilai Rp4.529. Tentu dengan harga sekarang, masih ada upside potensial return yang tinggi pada saham BDMN.
Dengan mempertimbangkan 4 poin di atas, dapat kita simpulkan bahwa secara fundamental, kinerja perusahaan, dan valuasi saham, BDMN menunjukkan indikator yang positif. Dengan hal tersebut, maka kita sebagai investor bisa mempertimbangkan pembelian saham BDMN ini.
Kita berharap bahwa minimal harga saham BDMN ini kembali ke valuasi wajarnya di harga Rp4.500. Dengan kenaikan hingga harga wajarnya saja, kita sudah memperoleh cuan yang tinggi.
Kuncinya adalah kesabaran dalam hold saham BDMN ini karena memang geraknya tidak cepat. Oke, semoga artikel ini bermanfaat bagi referensi investasi saham kamu.
Baca Juga: Kenapa Saham BRIS Mengalami Penurunan?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.