Non-Fungible Token atau NFT Image. Canva
Likes
Non-Fungible Token atau NFT menjadi trend baru di Indonesia. Orang ramai membicarakan NFT setelah Ghozali Everyday berhasil menjual foto selfie-nya lebih dari Rp 1 miliar di marketplace Opensea.
Lalu apasih sebenernya NFT? Terus gimana cara jualnya ?
Be-emers coba kita bedah yuk, NFT adalah produk investasi turunan dari kripto. Untuk menjual NFT harus dilakukan melalui marketplace seperti OpenSea.
Opensea sendiri adalah marketplace global untuk bertransaksi NFT. Namun selain Opensea, di Indonesia juga ada marketplace local untuk jual beli NFT seperti TokoMall, Paras.id, Kolektibel, Baliola, Artsky, Metaroid, Enevti, dll.
Beberapa waktu terakhir, topic seputar cara menjual NFT di Opensea pun menjadi topic yang banyak diperbincangkan di kalangan umum dan kalangan investor Cryptocurrency. Karya-karya yang bisa dijadikan NFT dan dijual di marketplace antara lain gambar, foto, music, ikon games, dll.
Mayoritas pengunjung OpenSea menggunakan mata uang kripto Ethereum untuk melakukan transaksi. Meskipun begitu, OpenSea juga menyediakan token pembayaran lain seperti $UNI dan $WHALE.
Be-emers, kamu juga wajib menyambungkan akun wallet-mu untuk bisa menukar mata uang USD menjadi mata uang kripto pilihanmu. Nah Be-emers tertarik mau mencoba jual karya seni kamu di NFT marketplace? Coba Be-emin bantu jelasin cara jual NFT bagi pemula ya.
Yang jelas untuk menjual NFT, tentu saja kamu harus terlebih dahulu membuat NFT-mu sendiri jangan sampai menjiplak atau bahkan mencuri karya orang lain.
Non-Fungible Token atau NFT. Image. Canva
Cara Menjual NFT di OpenSea :
Setelah kita selesai membuat NFT sendiri, lalu gimana cara kita menjualnya supaya NFT kita laku? ternyata caranya tidak sulit lho Be-emers, ini langkahnya-langkah untuk menjual NFT di OpenSea.
- Buka situs OpenSea di OpenSea.io dan login menggunakan akunmu.
- Kamu harus memiliki Ethereum Wallet untuk mendaftar di OpenSea. Kamu bisa memilih MetaMask, CoinBase Wallet, dan lain-lain.
- Klik pada gambar profil di kanan atas halaman, kemudian klik Profile.
- Pilih NFT yang ingin kamu jual dari Wallet-mu atau membuat sendiri NFT-mu.
- Setelah memilih, klik Sell di pojok kanan atas untuk membawamu ke halaman listing.
- Di halaman listing, kamu bisa mengatur harga dan tipe penjualan yang kamu inginkan.
- Jika kamu ingin menjual dengan harga tetap, kamu bisa memilih Fixed Price. Contoh: kamu menjual NFT dengan harga tetap 1 ETH.
- Kamu juga bisa menjual barang dengan cara lelang dengan memilih Timed Auction.
- Kamu juga bisa mengatur berapa lama barang tersebut akan di-listing. Opsi default-nya adalah 1 hari, 3 hari, atau 1 minggu.
- Terdapat opsi untuk menjual beberapa NFT sekaligus dalam 1 bundle dengan memilih Sell as a bundle.
- Kamu juga bisa menjual NFT untuk buyer tertentu dengan menyalakan Reserve for specific buyer, lalu paste address buyer tersebut pada kolom yang disediakan.
- Penjual dikenakan Service Charge 2,5% dan Creator Royalty 10%.
- Untuk menyelesaikan listing-mu, kamu perlu menginisialisasi wallet terlebih dahulu.
- Jika sudah selesai me-listing NFT, maka bakal muncul pesan konfirmasi seperti di bawah ini. Kamu juga bisa membagikannya di media sosial agar NFT kamu cepat laku.
Nah itu langkah-langkah untuk menjual NFT di OpenSea ya Be-emers.
Tapi sebelumnya perlu diketahui juga lo risiko penjualan NFT. Be-emin bantu jelasin juga ya beberapa risiko yang perlu kamu waspadai sebelum kamu menjual NFT.
1. Hak kekayaan intelektual
Dilansir dari Economic Times, 11 Januari 2022, risiko NFT yang pertama terkait dengan hak kekayaan intelektual yang menunjukkan bahwa pembeli hanya memiliki hak untuk menampilkan NFT dan bahwa mereka adalah pemilik tunggal.
Keterbatasan NFT juga terlihat dalam hal layanan yang harus diikuti pengguna saat menggunakan pasar NFT. Walaupun pembeli mendapatkan hak atas NFT, dia mungkin tidak mendapatkan hak kekayaan intelektual dari karya seni yang mendasarinya. Selain itu, sebagian besar pasar NFT berhak untuk menghapus akun pengguna atau menghapus NFT dari aplikasinya.
2. Pencurian
Risiko pencurian ini juga seringkali membayangi saat transaksi jual beli NFT. Pencurian ini bisa terjadi jika platform NFT tersebut mengalami kebocoran keamanan siber atau akun pengguna tidak dilindungi dengan kata sandi yang kuat.
Karena NFT dapat disimpan di mana saja karena sifat digital ini membuat NFT susah dilacak oleh lembaga hokum sehingga menimbulkan ruang lingkup untuk transaksi uang gelap.
3. Nilai yang tidak stabil
Risiko dan tantangan lainnya dari investasi NFT adalah nilai NFT yang tidak stabil. Penilaian NFT sangat tergantung pada kelangkaan dan persepsi pemilik serta pembeli.
Selain itu juga dari ketersediaan saluran distribusi juga sangat mempengaruhi nilai NFT.
4. Tidak ada aturan internasional
Saat ini masih belum ada definisi hukum NFT internasional. Negara-negara seperti Inggris, Jepang, Uni Eropa bergerak maju dengan pendekatan yang berbeda untuk mengklasifikasikan NFT. Namun untuk mengatur itu semua diperlukan badan internasional untuk menetapkan peraturan dan legalisasi di seluruh dunia.
6. Permainan harga
Ada juga penipuan lain seperti perdagangan Wash, di mana banyak akun beroperasi bersama-sama untuk menaikkan harga NFT secara artifisial agar tampak berharga.
Namun itu dilakukan semata-mata untuk penipuan dan permainan harga supaya harga NFT bisa naik.
Jadi begitu Be-emers, selamat mencoba menjual karya senimu menjadi NFT ya!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.