Apa Itu Stiff Person Syndrome yang Diderita Celine Dion?

Celine Dion Stiff Person Syndrome. (Ilustrasi: CBS News)

Celine Dion Stiff Person Syndrome. (Ilustrasi: CBS News)

Like

Rencana tur Eropa Celline Dion harus batal karena ia didiagnosis gangguan neurologis langka bernama Stiff Person Syndrome. Apa itu Stiff Person Syndrome dan bagaimana gejalanya?

Kamis (8/12) penyanyi asal Kanada ini memberi pengumuman yang mengejutkan terkait kesehatannya. Pengumuman ini ia sampaikan melalui video yang diunggah di media sosial, seperti yang diberitakan CBS News.

Dengan sedih, Celline Dion mengungkapkan selama ini ia telah bermasalah dengan kesehatannya. Ia sering mengalami kejang dan nyeri yang melemahkan tubuh. Diagnosis dari dokter ia mengidap Stiff Person Syndrome.

Celline Dion mengatakan kejang telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-harinya, mulai dari menyebabkan masalah dengan kemampuannya berjalan hingga mencegahnya menggunakan pita suaranya untuk bernyanyi seperti biasanya.

Namun, Celline Dion belum mengungkapkan perawatan spesifiknya dalam penyakit ini. Dia mengatakan dia bekerja dengan terapis kedokteran olahraga dan tim dokter yang hebat.


Baca Juga: Sering Sakit Kepala? Coba Lakukan 5 Hal Sederhana Ini!
 

Apa Itu Stiff Person Syndrome?


Menurut Stiff Person Syndrome Foundation, ini adalah penyakit neurologis atau saraf yang menyerang sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang.

Stiff Person Syndrome Foundation juga menyebutkan bahwa penderita sindrom ini bisa menjadi cacat, bergantung pada kursi roda atau berbaring di tempat tidur, tidak bisa bekerja dan merawat diri mereka sendiri

Ini termasuk penyakit yang sangat langka. Penyebab Stiff Person Syndrome masih belum bisa dipastikan dan harus diteliti lebih lanjut. Namun, sebagian besar ahli menduga gangguan autoimun menjadi penyebab utamanya. 

National Institute of Neurological Disorders and Stroke menyebutkan penyakit ini juga dikenal dengan Moersch-Woltman Syndrome. 

Penyakit tersebut menyebabkan tubuh menjadi kaku dan lebih sensitif terhadap kebisingan, sentuhan, dan tekanan emosional. Sensitivitas yang meningkat itu dapat menyebabkan kejang otot, serta postur membungkuk dan kaku, menurut institut tersebut.

Gangguan tersebut, yang berdampak pada wanita dua kali lebih banyak daripada pria, menurut Stiff Person Syndrome Foundation. 

Orang yang mengidap penyakit ini takut meninggalkan rumah karena suara jalanan, seperti suara klakson dapat memicu kejang dan jatuh. Belum ada obat untuk penyakit ini, perawatan hanya mampu meringankan gejalanya.

Baca Juga: Stop Begadang! 5 Efek Buruk Ini akan Mengganggu Kesehatanmu
 

Gejala Stiff Person Syndrome


Gejala utama dari penyakit ini adalah otot kaku pada bagian tubuh dan tungkai. Tidak hanya kaku, kejang otot juga menyertai penderita secara tiba-tiba.

Untuk kejangnya, ada beberapa faktor pemicu diantaranya rangsangan lingkungan seperti suara keras atau tekanan emosional. 

Dalam kasus yang sudah cukup parah, kejang otot dapat membuat pengidap Stiff Person Syndrome jatuh saat otot-otot mengendur. 

Seiring waktu, gejala ini dapat membuat pengidapnya sulit berjalan hingga mengalami kelumpuhan. Pengidapnya juga berisiko depresi dan gangguan kecemasan.
 
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.