Cara Investasi Pasar Saham saat Ekonomi Tak Stabil Menurut Charles Schwab

Liz Ann Sonders dari Charles Schwab. (Foto: Insider)

Liz Ann Sonders dari Charles Schwab. (Foto: Insider)

Like

Banyak yang takut untuk investasi karena proyeksi resesi 2023. Namun, petinggi Charles Schwab mengatakan ada cara untuk investasi pasar saham ketika situasi ekonomi tidak menentu.

Pembicaraan mengenai resesi 2023 sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2022. Sebenarnya resesi sudah menjadi wacana sejak pandemi terjadi pada awal 2020. 

Menjelang akhir 2022 tokoh publik, ekonom, bahkan orang-orang biasa lebih gencar membicarakan resesi. Apalagi jika melihat keadaan sosial, politik, dan ekonomi tahun 2022.

Bahkan Rusia sudah lebih dulu mengumumkan mengalami resesi di negaranya. Hal ini tentu meningkatkan kekhawatiran masyarakat global. 

Satu negara yang resesi pasti akan memiliki dampak secara global. Ini membuat orang-orang ragu dan khawatir untuk melakukan investasi di tahun depan. 


Ada juga beberapa tokoh ekonomi yang menganjurkan untuk menyimpan dana bukan pada instrumen investasi, lebih berfokus pada fresh money.

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Beberapa Kali, Siapkah Indonesia Resesi?

Namun, Charles Schwab, perusahaan multinasional asal AS yang berfokus pada financial services termasuk bank, investasi, dan konsultasi, mengatakan ada cara untuk investasi pasar saham.

Pada wawancara yang dilakukan dengan Insider, kepala ahli strategi investasi Charles Schwab, Liz Ann Sonders, tidak berpikir resesi AS akan terjadi pada tahun 2023.

Itu dikarenakan sebenarnya resesi sudah datang, hanya saja dalam bentuk “resesi bergulir”. Faktanya, menurut Sonders, skenario terbaik adalah kelanjutan dari resesi bergulir ini karena berarti tidak ada titik paling rendah sekaligus. 
 

Cara Investasi Pasar Saham di 2023


Satu hal yang menjadi kekhawatiran banyak orang dengan adanya resesi baik yang statis maupun bergulir adalah tidak adanya dana pegangan ataupun yang diputarkan.

Sehingga banyak orang yang memilih untuk menghentikan dahulu investasi mereka di tahun 2023. 

Namun, Sonders mengatakan ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk investasi di pasar saham saat ekonomi global sedang dalam kondisi tidak stabil.

Sonders mengatakan pasar saham mengalami beberapa pergeseran yang akan berlanjut tahun depan, yang paling menonjol adalah bahwa fundamental telah terhubung kembali dengan harga, dan perusahaan teknologi mega-cap akan menahan gravitasi yang lebih sedikit dalam indeks.

Baca Juga: 3 Tips Investasi Saham Syariah, Apa Saja Ya?

Meski begitu, investor harus fokus pada "apa yang hilang," dalam arti makro, katanya.

"Dengan kata lain, kita berada dalam lingkungan revisi pendapatan yang menurun, yang berarti perkiraan pendapatan ke depan turun dan jadi faktor melemahnya ekonomi," jelas Sonders menambahkan bahwa investor harus mencari perusahaan yang memiliki kejutan pendapatan positif.

Dan dengan fundamental kembali ke depan, yang lebih menekankan pada memilih saham individu daripada mendukung sektor secara keseluruhan.

“Saya pikir saat ini kita tidak berada dalam lingkungan yang ketika melakukan investasi saham di dua sektor akan manjadi lebih baik” kata Sonders.

“Ini akan lebih didasarkan secara fundamental dan saya pikir itu latar belakang yang positif, bahkan jika kita masih dalam lingkungan di mana volatilitas cenderung bertahan”

Jadi sebaiknya ketika memutuskan investasi pasar saham di tahun 2023, kembali pada semua yang bersifat fundamental. Lakukan analisis fundamental terhadap setiap saham dan sektor yang diminati. 

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.