Bantu Ketahanan Pangan, Berikut Startup Agritech yang Perlu Kamu Tahu

Agriculture Illustration - Canva

Agriculture Illustration - Canva

Like

Aneka sayuran, ikan, hingga buah-buahan paling gampang banget ditemukan di pasar tradisional atau swalayan. Namun, di era digital ini, transaksi bahan-bahan pangan dari hasil pertanian, hortikultura, dan akuakultur sudah terbantu oleh kecanggihan startup agritech.

Enggak cuma bisa bantu kamu buat dapatkan bahan-bahan pertanian terbaik, kehadiran startup agriculture technology (agritech) juga bertujuan buat membantu para petani. Jadi, para perusahaan rintisan ini bakal menjembatani petani yang kadang kesulitan buat menjual komoditi panennya.

Adapun, para perusahaan rintisan di sektor ini juga melakukan modernisasi industri pertanian. Para petani pun dapat secara langsung menjangkau para konsumennya. Ini juga bisa mengurangi risiko permainan harga oleh tengkulak yang lazim terjadi.

Startup agritech juga diyakini punya peran penting buat ketahanan pangan nasional. Nah, sebagai negara agraris, Indonesia punya sejumlah perusahaan rintisan yang concern banget nih di sektor agritech.
 

TaniGroup (TaniHub dan TaniFund)

Eksis sejak 2016, grup perusahaan rintisan ini fokus dalam pemasaran dan pendanaan pertanian. Lewat TaniHub, startup agritech tersebut menghubungkan langsung petani dengan para konsumen.

Konsumennya itu bukan cuma individu doang kok, Be-emers. TaniHub pun dapat memasarkan hasil panen para petani untuk kebutuhan swalayan, hotel, dan restoran.


Selain itu, TaniGroup juga memfasilitasi pendanaan ke para petani lewat TaniFund. Dengan pola bagi hasil dari program budidaya, TaniFund ini juga menjembatani siapapun yang mau terlibat buat berkontribusi terhadap sektor pertanian.

Punya program yang keren-keren banget, alhasil pendanaan buat grup perusahaan rintisan yang dipimpin oleh Pamitra Wineka ini pun mengalir cukup deras. Diketahui dari laman blognya, TaniGroup telah mendapatkan pendanaan Seri A senilai US$10 juta dari Openspace Ventures, Golden Gate Ventures, Intudo Ventures, dan The DFS Lab di tahun 2019.

Di tahun sebelumnya, tepatnya pada 2018, TaniGroup juga telah mendapatkan pendanaan Pra-Seri A dari Alpha JWC Ventures dan angel investors lainnya. Adapun di tahun 2020 ini, dilansir dari Bisnis.com, TaniGroup diketahui kembali meraih pendanaan Seri A Plus senilai US$17 juta.

Pendanaan terbaru itu masih dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures. Adapun sejumlah investor lain yang ikut dalam pendanaan ini yakni UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital, dan Golden Gate Ventures.