Tertarik Punya Deposito? Timbang Dulu Untung-Ruginya

Money Illustration - Canva

Money Illustration - Canva

Like

Hal yang paling romantis salah satunya adalah bunga, apalagi bunga deposito. Dijamin, enggak akan ada yang menolak deh kalau dikasih. Iya kan?

Ngomong-ngomong soal bunga deposito, dilansir dari Bisnis.com, sejumlah bank punya suku bunga deposito hingga 7 persen. Data dari Statistik Perbankan Indonesia juga menunjukkan kalau suku bunga rata-rata deposito bank BUKU I paling tinggi di tenor 6 bulan.

Nah, dengan rata-rata suku bunga deposito yang meningkat tersebut, apakah kamu tertarik buat punya simpanan deposito, Be-emers?

Deposito, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merupakan sebuah simpanan yang penarikannya cuma bisa dilakukan di waktu tertentu berdasarkan perjanjian antar nasabah dengan bank.

Biasanya sih, umumnya jangka waktu penarikan deposito itu berkisar dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau bahkan 24 bulan (2 tahun). Nah, kamu bisa nih pilih jangka waktunya berdasarkan tujuan dan kebutuhan kamu pribadi.


Beda dengan tabungan pada umumnya, meski berjangka, deposito bisa juga diperpanjang secara otomatis. Soalnya, deposito memakai fasilitas Automatic Roll Over (ARO) yang bisa perpanjang mas simpanan dengan jangka waktu yang sama.

Kamu juga perlu tahu nih, deposito punya jumlah minimal setoran yang sudah ditentukan oleh masing-masing perbankan. Makanya, sebelum mulai investasi dengan simpanan deposito, kita juga perlu buat menimbang untung-ruginya lho.
 

Keunggulan Deposito

Bersifat simpanan berjangka waktu tertentu, deposito ini bisa bantu kamu yang sulit menyimpan uang. Deposito juga dinilai jadi pilihan investasi yang cukup aman karena punya risiko rendah.

Selain itu, sudah jelas, kamu bakal dapat bunga deposito dong. Jumlah bunga deposito jelas lebih tinggi dibanding simpanan biasa.
 

Kerugian/Kelemahan Deposito

Dengan adanya jangka waktu, hal ini membuat deposito kamu betul-betul “dikunci” secara aman oleh pihak bank. Namun, hal itu bisa saja jadi kelemahan bila kamu benar-benar membutuhkan dana simpanan tersebut.

Sayangnya, kalau kamu enggak punya dana darurat dan terpaksa harus mengambil simpanan deposito, maka kamu bisa kena biaya pinalti. Waduh!

Selain itu, jika dibanding dengan obligasi pemerintah, jelas bunga yang ditawarkan deposito bakal lebih rendah. Meski begitu, keduanya jadi pilihan buat kamu yang ingin investasi secara aman dan berisiko rendah.

Kamu juga dikenakan biaya administrasi kayak tabungan pada umumnya. Terdapat juga risiko inflasi pada sebuah simpanan deposito. Namun, biasanya nih, pihak bank bakal memberikan kompensasi tetap kok buat meminimalisir inflasi.
 

Menghitung Bunga Deposito

Dari laman OJK, kamu bisa cek nih cara menghitung bunga deposito yang akan kamu dapatkan. Terdapat tiga aspek yang perlu dihitung  seperti keuntungan bunga deposito, pajak deposito, dan pengembalian deposito.

Biar enggak bingung, kamu bisa juga coba menghitung langsung ke kalkulator “ajaib” milik OJK di laman Sikapi Uangmu. Kamu juga bisa kok install aplikasi Sikapi Uangmu di smartphone ya.

 

Rumus Bunga Deposito - Sumber: Sikapi Uangmu OJK

Rumus Bunga Deposito - Sumber: Sikapi Uangmu OJK