Bear Market. (Ilustrasi: Canva)
Likes
Sebelumnya pernah ada bear market terpanjang yang berlangsung selama 929 hari. Bear market saat ini bisa saja mengunggulinya. Sudah berapa lama?
Mendengar istilah bear market mungkin banyak yang langsung teringat dengan beruang. Namun, bear market bukan berarti benar-benar pasar beruang.
Bear market adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika pasar saham berada di kondisi turun atau lesu.
Bear market selalu diidentikkan dengan kondisi negatif di pasar saham sehingga ketika bear market terjadi artinya pasar saham sedang tidak baik-baik saja.
Keadaan ini bisa berlangsung beberapa lama, semakin lama bear market berlangsung semakin negatif tren yang terjadi.
Banyak yang menantikan bear market cepat selesai. Tapi ternyata bear market pernah terjadi untuk waktu yang sangat lama sekitar 2 tahun lebih.
Tidak ada yang menginginkan bear market yang berlangsung lama. Tapi bisa saja bear market yang sedang berlangsung di periode ini jadi bear market terlama sepanjang sejarah.
Semenjak pandemi hingga akhir tahun 2022 kemarin pasar saham mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Dan tahun 2022 lalu menjadi salah satu tahun yang paling menantang untuk investor.
Mungkinkah Jadi Bear Market Terpanjang dalam Sejarah?
Tidak pernah dalam sejarah bank sentral AS harus menaikkan suku bunga secara agresif sementara pasar saham jatuh.
Tetapi dengan tingkat inflasi AS melonjak ke level tertinggi dalam empat dekade sebesar 9,1 persen pada bulan Juni, menjinakkan laju kenaikan harga menjadi hal yang terpenting.
Meskipun kebijakan moneter Federal Reserve tidak terlalu berguna dalam mengidentifikasi kapan koreksi pasar saham akan terjadi atau seberapa curam penurunannya, kebijakan ini bisa sangat berguna dalam menguraikan kapan pasar saham akan menemukan arah terendah dan sebaliknya.
Sejak abad ini dimulai, The Fed telah melakukan tiga siklus pelonggaran suku bunga. Pada 3 Januari 2001 The Fed menurunkan tingkat dana federal dari 6,5 persen menjadi 1,75 persen dalam waktu kurang dari setahun.
Namun, butuh 645 hari kalender setelah penurunan suku bunga awal ini agar S&P 500 mencapai titik nadirnya.
Kedua, pada 18 September 2007 krisis keuangan memaksa The Fed memangkas suku bunga dana federal dari 5,25 persen menjadi kisaran 0 hingga 0,25 persen.
Baca Juga: Pertimbangkan 3 Sektor Ini untuk Investasi di Tahun 2023!
Tetapi S&P 500 tidak menemukan titik terendahnya hingga 538 hari kalender setelah penurunan suku bunga pertama ini.
Ketiga, pada 31 Juli 2019 The Fed menurunkan suku bunga dari kisaran 2 persen menjadi 2,25 persen menjadi 0 persen menjadi 0,25 persen.
S&P 500 mencapai titik terendahnya selama krisis virus corona pada Maret 2020, 236 hari kalender setelah penurunan suku bunga pertama ini.
Rata-rata, dibutuhkan 473 hari kalender di abad ini bagi S&P 500 untuk menemukan titik terendahnya setelah The Fed memulai siklus pelonggaran suku bunga.
Analisis kebijakan-kebijakan The Fed yang pernah dilakukan, The Fed jauh dari siklus pelonggaran.
Menurut “Summary of Economic Projections” The Fed yang dikeluarkan Desember 2022, pelonggaran suku bunga tidak diharapkan sampai sekitar tahun 2024.
Jika seperti itu, berdasar pada rata-rata abad ini, bisa saja bear market terjadi lebih dari 1.000 hari kalender.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
10 Jan 2023 - 11:54
Nice info, jadi semua tergantung siklus market AS