Naniura, Sashimi khas Batak yang Harus Kamu Tahu!

Ikan Naniura (Sumber gambar : Indonesia.go.id)

Ikan Naniura (Sumber gambar : Indonesia.go.id)

Like

Naniura merupakan salah satu kuliner tradisional khas Batak yang berasal dari Tapanuli, daerah sekitaran Danau Toba, Sumatera Utara.

Makanan khas satu ini sering disebut Dekke Mas na Niura oleh masyarakat suku batak. Dekke sendiri berarti ikan mentah, sedangkan naniura adalah yang diasami.

Secara lengkapnya, Dekke Mas na Niura adalah ikan yang tidak dimasak dengan api namun dimasak oleh fermentasi bumbu utama, yaitu asam batak seperti utte sira atau asam jungga, kecombrang dan andaliman.

Rasa makanan ini pun seperti ikan segar namun tanpa bau amis. Terdengar sangat lezat, bukan?
 

Sejarah Munculnya Naniura


Pada zaman dahulu, makanan ini hanya dikhususkan untuk Raja-Raja Batak di Tapanuli, salah satunya adalah Raja Sisingamangaraja. Konon, makanan istimewa ini hanya dapat dimasak oleh koki atau juru masak kerajaan.


Namun, seiring berkembangnya zaman dan karena rasa makanan yang satu ini sangat unik dan khas dilidah, banyak masyarakat khususnya masyarakat batak yang ingin mencobanya.

Baca Juga: 4 Kuliner Khas Kota Hujan Bogor yang Wajib Dicoba!

Dikala menikmati masakan khas nusantara ini, terkenang lagu "Tabo do dekke naniura". Seluruh liriknya mengartikan kelezatan dari masakan ikan naniura yang terbuat dari daging ikan segar, yang walau tidak melalui proses masak menggunakan api namun rasanya tetap nikmat dan lezat.

Saking lezatnya ikan naniura, cita rasanya membuat salah seorang pujangga menciptakan sebuah lagu bertajuk permohon kepada orangtuanya agar dapat direstui berjodoh dengan seorang perempuan yang berasal dari tepi Danau Toba, agar ia selalu bisa mencecap nikmatnya naniura.

Be-emers ada yang rindu atau ingin mencoba santapan satu ini? Tenang saja, kamu dapat membuatnya sendiri dengan membeli daging ikan segar lalu dilumuri dengan berbagai macam bumbu yang sudah dilumat dengan halus.

Bumbunya seperti unten jungga (asam Batak) ditambah dengan cabai merah, bawang merah, bawang putih, jeruk, kemiri, ketumbar, kacang tanah, kunyit, bunga rias (batang kecombrang), dan bumbu yang tidak kalah pentingnya adalah andaliman.

Kemudian dapat didiamkan selama kurang lebih 4 hingga 5 jam. Rasa dari andaliman inilah yang akan mampu meninggalkan rasa pedas yang berbeda dengan pedasnya cabai dan ketir diujung lidah.
 

Restoran Otentik yang Menyediakan Naniura


Nah bagi Be-emers yang ingin mencoba masakan khas Tapanuli ini secara langsung dan otentik, masakan ini banyak tersedia di beberapa tempat di Sumatera Utara, tepatnya di Danau Toba.

Baca Juga: Kuliner Legend yang Bikin Nagih dari Kota Kenangan

Ketika melintasi daerah Laguboti kira-kira 15 menit dari kota Balige dapat mampir ke salah satu rumah makan khas Batak yaitu Rumah Makan Fly Over.

Tidak hanya disitu saja, namun banyak juga rumah makan khas Batak di Kota Balige hingga Tarutung. Pulau Samosir seperti Tuk-tuk dan sekitarnya yang menyediakan makanan khas asal Tapanuli ini. Bahkan ada beberapa restoran yang mengijinkan untuk melihat proses pembuatan Ikan Naniura.

Penasaran? Yuk, coba naniura!

Punya opini untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.