Pension Illustration - Canva
Likes
Kementerian BUMN berencana bakal mengkonsolidasi aset dana pensiun. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diketahui punya 57 dana pensiun.
Tiga di antaranya itu juga merupakan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Buat kamu yang belum tahu, DPLK merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank maupun perusahaan asuransi jiwa.
Nah, DPLK yang ada di bawah BUMN ini dimiliki oleh bank BRI, BNI, dan Mandiri. Bahkan, Bank Mandiri diketahui punya empat dana pensiun lho, Be-emers.
Bertujuan untuk menghidari terjadinya kasus gagal bayar, terus gimana ya prospek dan efek dari konsolidasi dana pensiun yang berada di bawah BUMN ini?
Baca juga: Ini Penyelenggara Dana Pensiun yang Bisa Dipilih untuk Masa Depan
Prospek Konsolidasi Dapen BUMN
Dengan adanya rencana besar ini, dilansir dari Bisnis.com, konsolidasi dana pensiun tersebut bisa menjadi pengelola dana jangka panjang terbesar keempat setelah BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Dana Haji. Enggak cuma itu, konsolidasi ini pun dinilai bisa mencapai Rp115 triliun.Sementara itu, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, nantinya konsolidasi ini dipastikan enggak boleh memburu aset berkualitas rendah buat memenuhi target imbal hasilnya. Selain itu, rencana ini rupanya sudah mendaoat respon positif dari sejumlah pengelola dana pensiun BUMN.
“Ada beberapa dapen (dana pensiun) yang sangat welcome dengan visi ini karena daripada uangnya hilang?,” ungkap Erick.
Efek dari Konsolidasi
Selain itu, menurut Erick, konsolidasi dana pensiun BUMN ini tentunya bakal membawa sejumlah efek. Konsolidasi ini tentunya akan meminimalisir risiko kehilangan dana pensiun yang dikelola serta pengawasan BUMN akan menjadi lebih fokusAdapun, penggabungan dana pensiun ini juga bisa diinvestasikan buat membiayai sejumlah proyek infrastruktur jangka panjang negara. Dengan begitu, proses investasi pun bisa jadi lebih besar dan efisien deh.
Meski begitu, penggabungan dana pensiun BUMN ini juga dinilai bakal membuat dana kelolaan jadi makin besar. Adapun, penggabungan ini rencananya bakal dilakukan secara bertahap mengingat dari masing-masing pengelola dana pensiun masih menjalani programnya masing-masing.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.