Menjadi Local Hero dan Menumbuhkan Heroes Baru dalam Menghadapi Pandemi

#TanamSaja adalah gerakan untuk mengajak masyarakat kembali menanam (sumber dokumentasi pribadi)

#TanamSaja adalah gerakan untuk mengajak masyarakat kembali menanam (sumber dokumentasi pribadi)

Like

Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menjadi isu global yang secara terus menerus diupayakan penanganannya. Diawal kemunculannya pada akhir tahun 2019 hingga saat ini, wabah covid 19 telah memberikan dampak yang signifikan secara luas.

Banyak negara, termasuk Indonesia telah merasakan dampak pandemi ini. Sampai saat ini jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia mencapai 84.882 kasus positif dan 4.016 atau 4,73?ri total kasus yang dinyatakan meninggal dunia (sumber : data per 18 Juli 2020 dari Pemerintah RI dalam bisnis.com).

Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran tersendiri di masyarakat, mengingat angka angka tersebut sejauh ini berpeluang untuk mengalami peningkatan. Di sisi lain banyak sektor perekonomian masyarakat yang lumpuh akibat dari munculnya pandemi, banyak bisnis yang gulung tikar, banyak pekerja yang di PHK dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan.

Pulau Bali adalah salah satu destinasi pariwisata dunia yang mengalami pukulan yang sangat keras akibat dari munculnya pandemi ini. Banyak perjalanan yang ditutup baik dari atau ke bali, Banyak hotel, villa dan objek wisata yang kehilangan penghasilan.

Tentu saja ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat secara luas yang selama ini sangat bergantung dengan sektor pariwisata. Sebagian besar kebingungan karena kehilangan sumber pengahsilan, namun dari sebagian itu masih ada yang mencoba survive dengan mencari celah penghasilan baru.
Ada pertanyaan yang sangat mendasar tentang fenomena ini, Apakah turunnya pariwisata layak menyebabkan ekonomi bali menjadi lumpuh?.

Masyarakat bali adalah masyarakat yang masih memegang teguh tradisi dan adat budayanya. Hal ini dibuktikan dengan masih eksisnya sesa adat dan perangkat pemerintahan secara adat yang dipertahankan oleh masyarakat.


Selain secara pemerintahan, adat di bali juga sangat erat kaitannya dengan ketergantungan warganya kepada alam. Tri hita karana menjadi landasasan kuat masyarakat Bali dalam bertindak. Menjaga keharmonisan terhadap alam, hubungan baik sesama manusia dan bakti kepada Tuhan adalah landasan berpijak.

Hal ini yang menyebabkan nenek moyang orang bali telah tumbuh dan harmonis dengan alam melalui budaya pertanian untuk warga di daerah pegunungan dan daratan dan budaya melaut untuk masyarakat di wilayah pesisir. Seiring berjalannya waktu, pariwisata hadir sebagai bonus dari ketaatan masyarakat bali dalam menjaga budaya dan keharmonisannya dengan alam.

Bonus pariwisata nyatanya membawa dampak yang berbalik jika kita lihat di era kekinian. Pariwisata masal dengan segala romantismenya telah membawa masyarakat bali pada pola yang sedikit berbeda, pola itu adalah bekerja untuk mendapatkan uang (money seeking) sehingga dengan uang akhirnya bisa membeli kebutuhan pokok.

Berbeda dengan leluhur dulu yang memilih untuk food producting to get the money, memroduksi makanan sendiri untuk kebutuhan keluarga dan sisanya baru dijual. Romansa itu akhirnya makin terlihat jelas dari banyaknya faktor yang memengaruhi stabilitas dunia pariwisata.

Sedikit saja ada isu dan gejolak baik lokal maupun global, maka pariwisata akan mulai goyah. Bagaimana seharusnya kita dalam mengantisipasi ini?. Kembali ke pola leluhur mungkin dapat menjadi salah satu jawabannya.

Untuk mengubah sebuah mindset yang telah lama tertanam, tentu saja harus ada peran penggerak melalui edukasi dan gerakan yang dilaksanakan untuk memengaruhi pola pikir sebagian besar orang.

Menjadi local heroes dengan membantu masyarakat tentu bukan perkara gampang, tapi melalui momen ini kita dapat ikut berperan dalam menumbuhkan semangat baru agar sebagian besar orang dapat berpikir ulang.

Membagikan benih atau bibit tanaman secara gratis dapat menjadi awal untuk kita menyosialisasikan gerakan agar orang mau kembali menanam dan mengolah lahan yang mereka miliki,  sesempit apapun.

Setelah mereka menerima benih tentu saja mereka akan kebingungan, karena sebagian dari mereka pasti sudah lama tidak melaksanakan kegiatan  tanam-menanam atau bahkan memang dari sejak kecil tidak pernah bersentuhan dengan dunia tanam-menanam.

Saat itu lah peran penting seorang local heroes untuk menjamin sesorang tidak tersesat dan kebingungan. Mereka wajib dibina dan diarahkan dengan cara cara yang tentu saja mudah dimengerti dan diterapkan.

Pembagian paket menanam secara gratis

Pembagian paket menanam secara gratis

Setelah semangat mereka tumbuh, penting bagi kita untuk menjamin konsistensi dalam kegiatan yang mereka lakukan. Kita harus mampu menjadi pendamping dalam setiap langkah perubahan prilaku tersebut. Memastikan perubahan tersebut dapat berjalan dengan baik dan mampu membangunn konsistensi.

Di satu sisi mungkin akan ada perasaan yang mengganggap bahwa kita belum layak untuk menjadi seorang mentor bagi banyak orang, namun yang kita perlu pahami ada dampak berantai yang bisa ditimbulkan untuk diri kita, yaitu semangat untuk belajar dan memacu diri menjadi lebih baik.

Pendampingan untuk pengolahan lahan

Pendampingan untuk pengolahan lahan

Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah memberikan jaminan penghasilan kepada masyarakat di tengah pandemi. Hasil dari proses berkebun masyarakat kita arahkan untuk memenuhi konsumsi keluarga, sisa dari konsumsi tersebut kita bisa arahkan untuk masuk ke skema pemasaran, baik sayuran atau buah buahan.  

Hal ini dapat membantu meningkatan nilai tambah dari produk maupun aktivitas yang kita laksanakan. Melalui perkembangan teknologi saat ini, banyak cara pemasaran yang dapat dilakukan, baik melalui sosial media ataupun melalui took-toko online yang sudah ada.

Tugas kita adalah mendampingi agar minimal produk yang dihasilkan dapat disalurkan kepada mereka yang memerlukan sehingga dapat saling menguntungkan dan perputaran ekonomi tetap terjadi di tengah pandemi ini.

Pemanenan di kebun pekarangan rumah

Pemanenan di kebun pekarangan rumah

Selain menjamin konsistensi, tugas lainnya adalah menjamin keberlanjutan atau sustainability. Keberlanjutan ini bisa dicapai dengan saling menularkan semangat. Setiap orang dapat menjadi guru, ilmu sekecil apapun jika itu disebarkan maka ilmu itulah yang menjadi ilmu yang bermanfaat.

Jika getok tular semangat ini bisa dijalankan dan lebih banyak orang melakukan kegiatan ini, maka kebutuhan pangan niscaya dapat terpenuhi dan perputaran ekonomi pelan pelan dapat dilaksanakan. Kesatuan gerak dan semangat inilah yang akan menjamin kita pasti mampu dan kuat dalam menghadapi pandemi ini.