Inilah 9 Bisnis yang Meraup Laba di Masa Pandemi Corona! Mana yang Sudah Kamu Coba?

9 Bisnis yang Meraup Laba dimasa Pandemi Corona

9 Bisnis yang Meraup Laba dimasa Pandemi Corona

Like

Gaes, selama pandemi ini, dengan berbekal insight dari teman-teman komunitas mompreneur, komunitas pengusaha, dan komunitas "buibuk se-Bandungeun", saya menyimpulkan ada 9 sektor usaha yang tidak terguncang. Bahkan, omzetnya jadi naik berkali-kali lipat saat korona menyerang.

Kalau omzet naik, tentunya pendapatan juga naik, ya kan? Mau ikutan juga nambah omzet? (Mumpung masih suasana pandemi, hehehe)

9 jenis usaha ini masih bisa kita tiru kok. Jangan cuma ditiru ya gaes, kalian juga tetep harus modifikasi biar tahan banting ketika ada badai lain yang datang. 
 

1. Bisnis ONLINE

Gaungan #WorkFromHome membuat bisnis online menjadi salah satu sektor bisnis yang paling mendulang keuntungan saat pandemi ini. Tak hanya bisnis dalam artian menjual sesuatu secara online, bisnis di bidang ke-online-an alias IT-pun menjadi diatas awan.

Online Course, Jasa penyedia layanan telekomunikasi khususnya internet menjamur, sampai ke aplikasi-aplikasi streaming pun ikut membludak jumlahnya. Ditambah pembelajaran online yang di sahkan Kementrian Pendidikan, membuat setiap rumah seenggaknya harus punya sarana untuk mengakses internet. 

Sebagai seseorang yang sejak 2015 udah #WorkFromHome, saya agak kaget sih ketika ada banyak orang yang rela bayar mahal agar masuk kelas online hanya untuk menyimak materi yang bisa kita temui secara gratis di YouTube. Hiks. Tapi yang namanya bisnis ya sah-sah aja.


Nah kamu udah coba berbisnis online? Kalau belum dan merasa bingung, kamu bisa coba berbagai peluang bisnis online yang minim modal seperti ikutan MLM, jadi dropshipper, atau menjadi content creator. 
 

2.  Makanan dan Minuman Siap Saji. 

Sejak mall ditutup dan restaurant, plus cafe hanya bisa take away, orang-orang malas masak (dibaca:gue) dan memilih makanan siap saji sebagai sumber energi. Sarapan beli Kupat tahu, siang ayam geprek, malam nasi goreng.

Beli terus, bangkrut boss. Diakali, esok harinya, pagi-pagi goreng nugget, siang nuang baso, malem goreng otak-otak. Semua frozen food dibeli, alesannya nyetock.

Apalagi pas awal pandemi, tukang sayur enggak ada yang lewat, warung sayur juga enggak pada buka. Frozen food dan delievery order makanan adalah penyelamat. 

Beberapa teman saya ada yang memiliki usaha homemade frozen food. Omzetnya ada yang naik lima kali lipat, bahkan 10 kali lipat.

Beberapa coffee shop bahkan menjual kopinya dengan kemasan literan. Para pebisnis kuliner putar otak agar makanan dan minumannya tetap sampai kepada para customer. Bahkan, perusahaan sekelas Pizza Hut, mengerahkan pasukan delievery ordernya untuk menjajakan pizza di spot-spot tertentu. 

Sebagai seseorang berjiwa bisnis, saya juga nggak mau ketinggalan efek pandemi ini. Saya coba menjual Baso Mercon dan Keripik Kulit Krispy. Alhamdulillah enggak ada yang pesen gaes, hahahaha *miris.

Mungkin emang bakat saya hanya sebagai marketing, bukan produsen. Jadi, saya balik lagi jadi reseller.

Aku bantu share dagangan produk temen yang menjual frozen food dan makanan siap saji via WhatsApp group dan WA story. Alhamdulillah, selalu ada yang nyangkut.
 

3. Alat Kesehatan 

Wiiii..ini sih enggak diraguin lagi ya, gaes. Coba tanya yang punya pabrik masker sekali pakai sama produsen vitamin C, berapa total biaya pajak penghasilan selama pandemi?

Mungkin pajak penghasilannya aja sudah sejumlah omzet bulan-bulan biasa, hohoho. Belum lagi booming handsanitizer, acrilic anti corona, sampai faceshield Nagita Slavina, semua barang yang kayaknya dulu enggak kepikiran buat dibeli, tiba-tiba banyak banget orang yang nyari.

Bahkan ada yang bilang, bisnis ini adalah bisnis "Berkah Corona". Hmmmm.. Ada benernya, ada enggaknya juga sih.
 

4. Konveksi Masker dan Daster

Beberapa konveksi berhasil melewati masa kritis yang seharusnya mereka panen orderan saat lebaran dan tahun ajaran baru dengan membuat masker dan daster!

Pertama kali pemerintah menganjurkan minimal kita menggunakan nasker kain untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, disitulah muncul masker-masker kain beraneka bentuk. Tak hanya masker, beberapa konveksi membuat baju-baju rumah sakit seperti Hazmat Suit, Surgical Gown, dan Baju Ok.

Yang produksi daster? Udah kayak kacang goreng, gaes. Mungkin karena #WorkFormHome, emak-emak yang biasa pake kostum kantoran, beralih ke daster yang lebih nyaman.

Meski begitu, tetap saja beberapa konveksi terpaksa gulung tikar karena produknya enggak bisa didistribusikan, misalnya jaket, topi, dan dress lebaran. Dari sini kita belajar, apapun core bisnisnya, tetep harus peka sama keadaan. 
 

5. Mainan Edukasi

#DirumahAja membuat beberapa Ibu kehabisan ide untuk mengajak anak bermain. Dikasih gadget, takut kecanduan, diajakin main diluar rumah, takut corona.

Akhirnya, berbagai maianan edukasi muncul sebagai pemecah masalah. Saya sendiri sempat merasakan indahnya berjualan mainan edukasi.

Waktu itu saya menjual congklak, larisnya bikin senyum-senyum sendiri, hihihi. Dalam sebulan, 100 pcs congklak susun pelangi berhasil aku jual, dan enggak nyangka sekaligus bersyukur banget. 

Beberapa mainan edukasi yang sempat hits kemarin-kemarin adalah mainan edukasi dari kayu, playmate berbagai motif seperti ular tangga dan peta jalan, sekarang mulai ramai buku-buku edukasi yang dapat dimainkan seperti soft book dan busy book. Kamu udah beliin yang mana buat anak? 
 

6. Gadget

Maraknya #WorkFormHome dan #SchoolFormHome tentu membuat beberapa orang tua terpakasa beli gadget baru yang mendukung kerja dan sekolah di rumah. Ini kesempatan para penjual gadget!

Di bandung, salah satu pusat perbelanjaan elektronik dan gadget ditutup. Alhasil, para penjual gadget online mendaur untung.

Salah satunya suami saya, hehehe. Penghasilan bulan Maret dan April naik hampir 3 kali lipat dari bulan Januari. Masyaallah. 
 

7. Homeware

Para emak pasti enggak asing ama pisau set, sutil set, bahkan panci set dengan warna-warni gemas. Iya kan?

Kemarin hits banget penjualan pre-order sutil kekinian yang warnanya emang cantik-cantik banget. Dengan memanfaatkan jargon #DirumahAja bisa tetep menikmati masakan ala resto, muncul berbagai perlengkapan rumah tangga terutama peralatan memasak dan bersih-bersih yang membuat pembelinya merasa mengerjakan rumah tangga itu mudah serta menyenangkan. 
 

8. Ekspedisi

Ah ini sih enggak usah dijelasin yaa, kakak. Demand orang berbelanja online kan naik pesat, of course perlu ekspedisi untuk nganterin pesanannya. Sebagai pengguna jasa ekspedisi, aku sih sangat terbantu dengan banyaknya ekspedisi-ekspedisi yang memberikan pelayanan serta harga yang bersaing.
 

9. Sepeda

Yang poin terakhir ini, saya enggak mengerti apa korelasinya ama pandemi. Kan disuruh di rumah aja, tapi penjual sepeda di beberapa toko offline bahkan kehabisan stock. Mulai dari sepeda anak seperti balancing bike, bahkan otoped juga kembali booming

Agak kaget juga sih karena harga sepeda yang booming di pasaran tuh enggak cuma sejuta-dua juta. Tapi mulai dari 5 juta, gaes. Kalo aku sih jadi makin males olahraga kalau begini harganya. wkwkwkwk *alasan

Imho, itu sembilan usaha yang berhasil menjadikan masa pandemi sebagai masa mendulang laba. Kamu sudah coba yang mana?