Dear Job Seeker, Siap-Siap Hiring Freeze Datang!

Job seeker siap-siap hiring freeze (Foto: Canva)

Job seeker siap-siap hiring freeze (Foto: Canva)

Like

Biasanya bursa perekrutan karyawan baru ramai pada dua momen, lebaran dan pergantian tahun. Namun di pergantian tahun 2023 ke 2024 ini nampaknya terjadi hiring freeze.

Apalagi di Amerika Serikat, hiring freeze begitu terasa dengan tidak adanya perekrutan tenaga kerja baru meskipun terdapat banyak lapangan pekerjaan yang terbuka. 

Mengutip dari Investopedia, perusahaan mempekerjakan 363.000 orang lebih sedikit dibandingkan pada bulan Oktober, sehingga tingkat perekrutan turun menjadi 3,5 persen dari 3,7 persen pada bulan Oktober, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan pada hari Rabu (3/1).

Angka tersebut merupakan angka terendah sejak tahun 2014, selain bulan-bulan lockdown akibat pandemi pada awal tahun 2020.

Baca Juga: IBM Mau Gantikan 7.800 Pekerjanya dengan AI?


Siap-Siap Hiring Freeze untuk Job Seeker



Jumlah lowongan pekerjaan juga turun sedikit menjadi 8,8 juta pada bulan November dari 8,9 juta pada bulan Oktober. Hal ini berarti terdapat 1,4 lowongan pekerjaan yang tersedia untuk setiap pengangguran, jauh di atas rata-rata historis.

Meski begitu tidak tampak adanya gelombang PHK yang akan terjadi. Tingkat PHK tetap berada pada tingkat terendah dalam sejarah yaitu 1 persen. Pasar tenaga kerja memang kehilangan tenaga, namun tidak dalam keadaan terpuruk. 

Perlambatan perekrutan tenaga kerja dapat mengurangi tekanan inflasi dan mendorong Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga acuannya pada musim semi ini.

Jumlah orang yang berhenti bekerja juga berkurang, dengan 3,5 juta orang meninggalkan pekerjaan mereka secara sukarela, turun 157.000 dari bulan Oktober. 

Baca Juga: Duh, Tesla Mau Layoff Karyawannya! Kenapa Sih?

Hal ini menunjukkan bahwa para pekerja kurang yakin untuk menemukan pilihan yang lebih baik dibandingkan pekerjaan yang mereka miliki saat ini.

Pasar kerja yang melambat secara perlahan akan mengurangi tekanan kenaikan upah, sehingga semakin menekan inflasi, kata Nancy Vanden Houten, ekonom utama AS di Oxford Economics.

Hal ini dapat memberikan ruang bagi para pengambil kebijakan di The Fed untuk mengurangi tekanan terhadap perekonomian dengan suku bunga tinggi dan dapat mendorong mereka untuk menurunkan suku bunga utama The Fed dari level tertinggi dalam 22 tahun saat ini pada awal bulan Mei.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.