Belajar dari Suksesnya Film Agak Laen, Ini Pentingnya Intellectual Property

Film Agak Laen memperoleh lebih dari enam juta penonton selama masa penayangannya (Sumber gambar: Instagram @pilem.agak.laen)

Film Agak Laen memperoleh lebih dari enam juta penonton selama masa penayangannya (Sumber gambar: Instagram @pilem.agak.laen)

Like

Bah, agak laen memang! Film Agak Laen memperoleh kesuksesan dengan memperoleh lebih dari 6 juta penonton setelah hampir dua puluh hari penayangannya di bioskop semenjak 1 Februari lalu.

Empat komika asal Sumatera Utara yang sudah tidak asing di industri hiburan tanah air itu mengawali perjalanan grup lawak ini dari sebuah podcast. Mereka adalah Boris Bokir, Indra Jegel, Oki Rengga, dan juga Bene Dion.

Ternyata, grup podcast ini mulanya muncul dari ide keempat orang ini untuk mengisi kegiatan selama masa pandemi Covid-19.

Nama grup ini kemudian melejit hingga memiliki intellectual property (IP) dengan nama "Agak Laen" dan juga mendatangkan investor. Seiring dengan perkembangannya, kuartet grup lawak satu ini juga memiliki fans setia yang biasa disebut "pasukan bermarga".

Apa sih sebenarnya intellectual property itu? Seberapa penting penggunaanya dalam industri kreatif seperti yang “Agak Laen” terapkan? Simak penjelasannya ya!


Baca Juga: Fakta Unik di Balik Film Agak Laen, Tertarik Nonton?

 

Intellectual Property (IP)

Intellectual property atau juga biasa disebut sebagai kekayaan intelektual merujuk kepada kekayaan yang lahir dari kemampuan manusia dalam menciptakan sesuatu.

Dalam dunia kreatif, hak kekayaan intelektual sangatlah penting bagi para pelakunya. Hal ini untuk menghindarkan pencurian ide dan kekayaan yang lahir dari kemampuan intelektual penciptanya. Perlindungan terhadap karya sangat penting karena memiliki nilai ekonomi bagi kehidupan manusia.

Melansir dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) IP meliputi kata, frasa, simbol, desain (atau kombinasi keempatnya) yang digunakan sebagai merek dari sebuah produk atau penyedia jasa harus memiliki trademark atau pendaftaran merek.

Ketentuan perlindungan mengenai hak cipta terdapat pada Undang-undang nomor 28 tahun 2014, sementara untuk pendaftaran merek ada pada Undang-undang nomor 20 tahun 2016.

Dengan adanya IP juga akan memudahkan pencipta karya untuk dapat berinovasi. Hak ini akan membantu sebuah produk untuk dapat berkembang lintas media.

Penerapan Intellectual Property Right (IPR) di Indonesia memiliki beberapa macam kategori di antaranya hak cipta, paten, rahasia, dagang, merek, desain industri, indikasi geografis, dan tata letak sirkuit terpadu.

 

Pengajuan Intellectual Property

Untuk mendaftarkan karya sebagai merek penciptanya dapat mendaftarkan pengajuan ke situs Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM. Pencipta dituntut untuk dapat mengenali karya yang akan didaftarkan dan melengkapi berbagai prosedur yang telah ditetapkan.

Karya yang telah memenuhi proses verifikasi akan ditetapkan sebagai hak milik. Hal ini akan ditandai dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Dengan terdaftarnya menjadi sebuah IP, para pelaku di industri kreatif memiliki kekuatan hukum untuk melindungi karya-karyanya. 

 

Pentingnya IP dalam Industri Perfilman

Film Agak Laen menggaet Imajinari sebagai production house untuk mewujudkan film komedi yang dibintangi oleh keempat komika pencetusnya sebagai tokoh utama.

Dalam sebuah podcast, mereka dengan sengaja mendatangkan Ernest Prakasa yang merupakan produser Imajinari untuk berbincang sekaligus memberikan tawaran untuk memproduksi film ini bersama-sama.

Bene Dion, dalam podcast tersebut, kemudian menanyakan aspek apa saja yang menentukan sebuah film menarik di mata produser. “Dari segi jualannya, kalau memang sudah memiliki IP atau berdasarkan pada sesuatu yang disukai orang akan menjadi poin plus,” jawab Ernest.

Dia juga menerangkan bahwa popularitas para pemainnya juga menjadi daya tarik dan akan mempermudah dalam proses promosi film. Semua hal tersebut merupakan hal penting yang akan menjadi pendukung kesuksesan sebuah film disamping kualitas akting dan alur cerita yang bagus.

Film Agak Laen sekarang menduduki posisi ketiga teratas film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak. Melihat kesuksesannya pada film perdana sangat memungkinkan akan ada sekuel lanjutan dari Film Agak Laen.

Baca Juga: Lee Seung Gi Tak Terima Royalti dari Agensi Selama 18 Tahun

Sejalan dengan itu, IP “Agak Laen” akan terus berkembang kedepannya melihat proyeksi Imajinari yang akan menjadikan kuartet komedi ini serupa dengan grup lawak legenda Warkop DKI. Pasukan bermarga sudah siap meramaikan setiap karya mereka? Hidup Urang Awak!


___________________________________________________

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung!