Likes
Tenang Saja
Tidak usah panik, tidak usah cemas. Itulah yang diajarkan agama Islam terhadap para pemeluknya. Hidup ini akan selalu ada di antara dua sisi.Ada masa bahagia, ada masa sedih. Ada masa sedang kelimpahan, ada saat sedang kekurangan. Selalu berprasangka baik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Itulah yang pertama harus terus ditanamkan dalam diri. Allah tahu kok kamu menikah yang tepat di usia berapa?
Baca Juga: Kisah Sukses Zang Hongchao, Pendiri Es Krim Mixue yang Meraup Angka Triliunan
Mungkin Allah sengaja belum menakdirkan kamu menikah sekarang karena Allah melihat kamu sendiri belum siap. Rasa sakit hati jomblo atau stres ketika Ramadhan ini memang bisa dikaitkan dengan kebiasaan orang-orang untuk menikah di bulan Syawal.
Lho, bukankah Syawal adalah nama teman saya? Iya, itu sih memang ada, tetapi dari urutan bulan, Syawal ini setelah Ramadhan.
Setelah sebulan lamanya berada dalam kondisi puasa yang tidak bebas sebagaimana biasanya, setelah lebaran, kini saatnya menjemput jodoh pujaan hati, dambaan jantung.
Apalagi undangan-undangan menikah di bulan Syawal cukup bertebaran tuh. Kita hadir di acara tersebut, mungkin akan langsung ditanya, "Hayo, kapan nyusul?"
Lho, memangnya ini balapan mobil, pakai susul-menyusul segala? Kalau terus memikirkan kapan jodoh datang, kapan menikah, kapan bisa jadi raja dan ratu sehari, maka itu akan mengganggu ibadah puasa ini.
Baca Juga: Ronald James Read, Tukang Sapu yang Jadi Investor Sukses dan Bijaksana
Ibadah yang seharusnya banyak diisi dengan mengaji Al-Qur'an, malah diisi dengan melamun, melamun, dan melamun. Tidak ada manfaatnya bukan?
Dari hasil melamun itu, lalu muncul rasa pesimis, merasa hidup jadi tidak berharga karena belum mendapatkan jodoh. Sementara umur semakin berkurang, eh, bilangan angka umur justru bertambah.
Seperti itu terus kondisinya, ibadah puasa akan jadi tidak nikmat lagi, karena yang diisi adalah perasaan sedih, galau, dan stres.
Padahal, dalam kondisi puasa itu sebenarnya tubuh tidak akan stres. Bukankah biasanya penyakit itu datangnya dari makanan, apalagi makanan yang berlebihan?
Bukankah penyakit itu identik dengan masalah di perut, di pencernaan? Nah, saat puasa begini, pencernaan atau perut bisa direm untuk sementara.
Kerjanya lebih ringan dan bisa lebih fokus memperbaiki diri. Organ pencernaan yang dalam keadaan lapar, tetapi tidak diberikan asupan makanan dari luar, maka akan memakan sel-selnya sendiri.
Seperti yang pernah saya tulis, bahwa sel-sel yang mati, bahkan sel-sel kanker bisa dimakan oleh tubuh sendiri yang sedang lapar. Bukankah itu tanda kesehatan yang makin membaik?
Lebih baik para jomblo tidak usah stres. Lebih baik fokus ibadah. Dikencangkan lagi berdoanya di bulan Ramadhan ini.
Dalam berdoa, tidak usah sebut nama. Jika si jomblo sudah menyukai seseorang, tidak perlu selalu menyebutkan namanya dalam setiap doanya.
Sebab, belum tentu bukan si nama itu yang akan jadi jodohnya? Belum tentu juga ketika benar-benar bersama dalam pernikahan, akan bahagia seterusnya?
Siapa tahu malah terus cekcok sampai akhirnya berpisah, bisa jadi bukan? Meskipun sering cekcok, tetapi jangan dipakai untuk mengetes mikropon, ya! "Cekcok, satu, dua, tiga, dicoba!"
Allah yang pasti lebih tahu tentang jodoh yang cocok bagi para hamba-Nya. Para jomblo cukup berdoa saja banyak-banyak dan terus memperbaiki diri.
Akan sangat sulit, mengharapkan jodoh perempuan seperti bidadari, sementara kelakuan masih mirip setan. Mengerikan juga ini, kelakuan mirip setan!
Insya Allah, dalam bulan suci Ramadhan ini, doa-doa jomblo akan dikabulkan Allah. Bila ternyata belum dikabulkan, berdoa itu sendiri adalah ibadah dan jelas mendatangkan pahala, andai doanya benar.
Allah mengabulkan pun belum tentu sesuai yang diminta, karena Allah lebih tahu kebutuhan hamba-hamba-Nya.
Jadi, jangan stres lagi, ya, Mblo. Bulan Ramadhan yang belum tentu akan ketemu lagi tahun depan, kok, diisi dengan stres dan stres terus?
Rugi waktu, rugi badan sendiri. Lebih baik, cari suasana segar di sore hari, berburu takjil, sebelum diborong para nonis itu. Eh!
#30hariramadhanbercerita
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.