Like
Bukan hanya soal makanan, Mangan Fajar dan Marandang juga merupakan ajang berkumpul keluarga dan teman untuk berbagi cerita dan makanan, menunjukkan bahwa momen ini lebih dari sekadar tradisi kuliner, tapi juga tentang memperkuat tali kekeluargaan dan persahabatan.
Persiapan Mangan Fajar dan Marandang melibatkan proses yang rumit dan membutuhkan banyak bahan, menegaskan pentingnya upaya kolektif dalam menjalankan tradisi ini.
Selain itu, penggunaan metode memasak tradisional seperti mengukus dan memanggang menambah kekhasan pada sajian ini, menunjukkan kekayaan warisan kuliner Batak.
Baca Juga: Cuman di Indonesia, Ada Suku Batak yang Unik dengan Marganya!
Nah, tidak sampai disitu saja, ada juga Tarawih Keliling atau Tarling, kegiatan komunal yang memperkuat solidaritas antara masyarakat dan pemerintah selama bulan Ramadan.
Kegiatan Tarling ini mencakup aktivitas keagamaan seperti shalat isya, tarawih, dan witir, serta aktivitas sosial seperti distribusi bantuan kepada warga lokal.
Bantuan yang diberikan selama acara Tarling mencakup paket makanan, toilet, Al Quran, dan bantuan finansial untuk pengelolaan masjid.
Ini bukan hanya tentang kegiatan keagamaan, tapi juga menunjukkan bahwa kehangatan dan kepedulian menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Tentu saja, ada Pesta Bona Taon, acara akbar yang menandai penutupan bulan Ramadhan dengan meriah.
Di sini, ribuan orang berkumpul untuk merayakan kebersamaan dan sukacita dalam suasana yang penuh kehangatan.
Mulai dari ibadah yang diikuti dengan makan siang bersama, hingga hiburan dan penampilan tarian tradisional Manortor, semuanya memancarkan kehangatan dan keceriaan.
Baca Juga: Naniura, Sashimi khas Batak yang Harus Kamu Tahu!
Bagi saya, sebagai seorang boru batak, merayakan Ramadhan bersama masyarakat Batak Toba memberikan perspektif yang unik tentang keberagaman dan kehangatan.
Ini bukan hanya tentang makanan lezat atau hiburan yang menghibur, tapi juga tentang bagaimana kita, dari berbagai latar belakang dan kepercayaan, dapat bersatu dan merayakan kebersamaan.
Jadi, begitulah Ramadan dengan gaya Batak Toba. Sebuah perayaan yang memperlihatkan kekayaan budaya dan kehangatan antar manusia.
Mari kita terus jaga dan lestarikan nilai-nilai kebersamaan ini, karena di sinilah kekuatan dan kedamaian sejati kita temukan.
#30hariramadhanbercerita
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.