Minyak Makan Merah: Pengganti Minyak Goreng yang Disebut Jokowi Lebih Sehat dan Bergizi

Like

Kaya dengan Manfaat dan Nutrisi untuk Kesehatan Tubuh

Minyak makan merah punya segudang kandungan gizi dan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Minyak makan merah bahkan dianggap lebih sehat dibandingkan minyak goreng biasa.

Mengutip dari  Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia, minyak makan merah mengandung senyawa fitonutrien yang 3x lebih tinggi dibanding minyak kelapa sawit biasa. 

Baca Juga: Peluang Investasi Saham Perusahaan Sawit

Warna merah alami yang dihasilkan dari kelapa sawit membuat minyak makan merah punya kadar beta karoten yang tinggi. Kadar tersebut merupakan salah satu sumber vitamin A yang berguna sebagai antioksidan untuk memperkuat imunitas tubuh serta menjaga kesehatan mata.

Selain vitamin A, minyak makan merah memiliki kandungan vitamin E yang berasal dari tokotrienol dan tokoferol. Manfaatnya sangat bagus untuk kesehatan jantung sekaligus memperlancar sirkulasi darah.


Terakhir, minyak makan merah punya kandungan squalene yang di mana penting untuk anti inflamasi pada kulit. 
 



Jadi Bahan Pangan Atasi Stunting

Banyaknya kandungan gizi yang terdapat di minyak makan merah membuat minyak tersebut dijadikan sebagai salah satu bahan pangan yang fungsional.

Baca Juga: China Buka Ekonominya Kembali, Harga Minyak Langsung Naik

Minyak makan merah diklaim bisa menjadi solusi program anti stunting. Hal ini disebabkan karena minyak makan merah punya asam oleat dan asam linoleat yang bagus untuk perkembangan otak serta metabolisme pada anak.




Kekurangan Minyak Makan Merah

Walaupun minyak makan merah memiliki nutrisi yang berlimpah, tapi tetap saja ada kekurangan di dalamnya. Akibat tidak melalui proses penyulingan, bikin minyak tersebut punya rasa getir dan aroma yang cukup kuat. Masa penyimpanannya pun pendek karena rentan teroksidasi.

Baca Juga: Pusing Atur Uang? Yuk, Cobain Metode Atur Uang ala Jepang Bernama Kakeibo!

Selain itu, kandungan kolesterol pada minyak makan merah juga tergolong tinggi, sehingga kurang baik apabila dikonsumsi berlebihan.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.