Memaknai Nilai-Nilai Toleransi Selama Ramadhan

Sumber gambar: pinterest

Sumber gambar: pinterest

Like

Toleransi dapat diartikan sebagai bermurah hati dan lapang dada. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Memiliki sikap bertoleransi sangat penting untuk diterapkan untuk menciptakan sikap saling menghargai dan menghormati.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Bulan yang penuh dengan nikmat, berkah, dan rahmat dari Allah SWT. Ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dibulan ramadhan ini.

Baca Juga: Strategi Meningkatkan Profit Bisnis Kuliner Selama Ramadan, Inovasi Sosial Media Jadi Kunci!

Selain untuk mendidik sikap saling memiliki rasa empati pada kaum miskin, bersabar, mendidik hati agar lebih ikhlas, puasa juga dapat mendidik kita untuk saling bersikap toleransi.


Dikutip dari kepri.nu.co.id, puasa memang menjadi kegiatan yang diharuskan berdasarkan kitab Al-Qur'an.

Namun, ada keringanan bagi mereka yang tidak kuasa untuk melakukan ibadah puasa yaitu bagi wanita yang sedang mengalami haid, musafir, orang yang sedang sakit, dan lain-lain.

Baca Juga: Momen Ramadhan, Saatnya Para Perokok Belajar Toleransi!

Selain itu, Al-Qur'an juga sangat menjunjung tinggi nilai toleransi. Sebagaimana hal ini tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 yang artinya; 

“Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”

Sikap toleransi lainnya yang dapat kita lihat selama di bulan ramadhan ialah dengan perbedaan dalam menentukan waktu ramadhan, perbedaan jumlah rakaat pada sholat tarawih, perbedaan pembacaan doa sesudah sholat, hingga ke penerapan fikih zakat yang juga berbeda.

Hal tersebut hendaknya disikapi secara bijak dan arif sehingga tidak terjadi percekcokan hingga ke perseteruan karena beda pemahaman.