Amalan dan Tanggung Jawab di Bulan Ramadhan Menurut Ekonomi Syariah

Like

3. Menahan Diri dari Perilaku Konsumtif

Sering dong mendengar slogan “Lapar mata”.Ketika melihat banyak pengunjung  datang untuk membeli takjil, ternyata takjil yang dijual sedemikian banyak menarik untuk dibeli.

Kita tergoda dengan apa yang disajikan, semuanya terlihat enak.  Makanan atau minuman kesukaan anak, bapak dan sebagainya.  

Kita yang seharusnya menahan diri untuk tidak  membeli 5-10 macam panganan, tanpa memikirkan bahwa perilaku kita sudah sangat konsumtif.

Apalagi di bulan Ramadhan, hampir semua produk yang tidak berkaitan dengan makanan pun ikut ramai-ramai menggelar promosi dengan diskon yang lumayan. 

Kita jadi tergiur dengan diskon, padahal kita mengerti bahwa hal itu sangat konsumtif. Terkadang barang itu tak dibutuhkan, bukan barang kebutuhan primer.


Baca Juga: Panduan Berinvestasi Syariah yang Bertanggung Jawab Saat Ramadan
 


4. Berbelanja dengan Bijak

Selama bulan Ramadhan, sebaiknya membuat perencanaan belanja selama sebulan. Perencanaan itu sangat memperhatikan prinsip ekonomi syariah yang berarti tidak membeli barang haram atau merugikan orang lain.


Caranya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:



1. Berbelanja dengan Bijak di Bulan Ramadhan

Seperti halnya telah dijelaskan di atas sadarlah bahwa semua biaya untuk belanja itu akan mempengaruhi anggaran selama bulan puasa.

Baca Juga: Prinsip dan Tanggung Jawab Ketika Investasi di bulan Ramadhan, Terapkan yang Satu Ini!

 

2. Berbelanja Sesuai dengan Prinsip Ekonomi Syariah

Prinsipnya sangat gamblang dan mudah, belihah barang yang benar-benar dibutuhkan, berkualitas baik, dan tidak gunakan kartu kredit untuk membayar.

Supaya menghindari riba, dan utamakan bertransaksi dengan jujur . Selain berbelanja, ekonomi syariah juga mengajarkan untuk melakukan berbisnis dan berinvestasi yang baik dan bijak.

Berinvestasi dengan Bijak, artinya kita menanamkan modal demi mendapatkan manfaat di masa depan. 

Dilakukan sesuai prinsip syariah, dan memilih investasi yang halal, menguntungkan dan tidak merugikan masyarakat. Menghindari investasi yang sifatnya riba dan spekulatif, harus memilih investasi transparan.

 

3. Berbisnis dengan Bijak

Berbisnis juga dilakukan dengan prinsip adil dan beretika.  Selalu menghindari riba, gharar, maysir dan mengutamakan kepentingan masyarakat.

Dengan bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi syariah dapat menjaga dan memperhatikan kepentingan masyarakat.  

Melakukan amalan-amalan nafilah yang terkait dengan ekonomi syariah dan beramal dengan wakaf. 

Membantu mereka yang perlu mendapatkan bantuan, juga memberikan pinjaman tanpa bunga dan memberikan zakat kepada mereka yang menerimanya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung