Tradisi Unik Menjelang Hari Raya Lebaran yang Ditunggu Para Perantau

Ilustrasi Mudik (Sumber gambar: Canva)

Ilustrasi Mudik (Sumber gambar: Canva)

Like

Memasuki minggu ketiga di bulan Ramadan, biasanya para perantau banyak yang sudah mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung halaman dan merayakan hari raya lebaran bersama sanak keluarga tercinta. 

Tradisi mudik di Indonesia pertama kali muncul di tahun 1970-an, berdasarkan informasi dari situs Kementerian Perhubungan. Jakarta menjadi kota tempat mengadu nasib para perantau karena pada saat itu Jakarta masih menjadi satu-satunya kota besar yang ada di Indonesia.

Para perantau yang bekerja di kantor-kantor pemerintah maupun swasta banyak yang melakukan tradisi mudik menjelang hari raya keagamaan. 
 

Ilustrasi mudik/Canva

Ilustrasi mudik/Canva

 
Baca Juga: 4 Tips Atur Keuangan Sebelum Mudik Supaya Enggak Boncos!

 

Arti Mudik dan Maknanya 

Dilansir dari laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata mudik memiliki makna: 
1. (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang--sampai ke Sakayu 

2. Pulang ke kampung halaman, seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yang-- 

Mudik juga merupakan singkatan dari "mulih dilik" yang berarti pulang sebentar. Ada juga yang menyebut mudik berasal dari bahasa melayu "udik" yang bermakna hulu atau ujung.

Menurut cerita Masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai pada zaman dahulu sering bepergian ke hilir dengan menggunakan perahu.

Baca Juga: Pertamina Memastikan Ketersediaan BBM dan LPG Selama Arus Mudik dan Hari Raya Idul Fitri

Setelah urusannya selesai, mereka akan kembali pulang ke hulu pada sore harinya. Dari situlah mudik memiliki makna "pulang ke asal" hingga sekarang.