Iran Memperingatkan AS untuk Tidak Campuri Konflik dengan Israel

Ilustrasi Bendera Iran (Sumber gambar: tmgrup.com.tr)

Ilustrasi Bendera Iran (Sumber gambar: tmgrup.com.tr)

Like

Ultimatum yang diberikan oleh Perwakilan Resmi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Amerika Serikat (AS) menyoroti eskalasi ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Perang antara Iran dan Israel yang meletus pada Sabtu, 13 April 2024, menandai titik terendah dalam hubungan yang sudah lama tegang di antara kedua negara tersebut.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel, menyebabkan reaksi keras dari pemerintah Israel dan rekan mereka di AS.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun resmi Perwakilan Iran di PBB @Iran_UN, Iran menuntut AS untuk tidak campur tangan dalam konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.

Mereka menegaskan bahwa konflik tersebut adalah urusan internal antara Iran dan "rezim Israel yang jahat."


Baca Juga: Ketegangan Iran-Israel Meningkat: Gimana Dampak Harga Emas terhadap Geopolitik Timur Tengah?

Pernyataan tersebut mencerminkan ketegangan yang mendalam antara Iran dan AS, serta sikap keras Iran terhadap Israel yang sering dianggap sebagai musuhnya.

Iran membela tindakan serangan mereka sebagai tindakan pertahanan yang sah sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB.

Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut adalah respons terhadap agresi militer berulang-ulang dari rezim Zionis dan serangan terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

Penyerangan terhadap fasilitas diplomatik dianggap sebagai provokasi serius oleh Iran dan menjadi salah satu alasan utama di balik serangan mereka.

Namun, Iran tidak hanya memberikan ultimatum kepada AS, tetapi juga memberikan jaminan bahwa mereka menganggap masalah tersebut selesai.

Mereka menyatakan bahwa tindakan serangan mereka adalah respons terhadap serangan Israel dan tidak akan ragu untuk bertindak lebih keras jika Israel melancarkan serangan lebih lanjut terhadap Iran.

Hal ini menunjukkan bahwa Iran memiliki sikap tegas dalam mempertahankan diri dan kepentingannya di wilayah tersebut.

Reaksi Iran terhadap konflik dengan Israel mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Hubungan antara Iran dan Israel telah lama tegang, dengan Israel sering dituduh melakukan tindakan agresi terhadap Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca Juga: Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, Meningkatkan Ketegangan Regional

Sementara itu, AS telah menjadi sekutu dekat Israel dan sering kali mendukung tindakan agresif Israel terhadap Iran.

Ultimatum yang diberikan oleh Iran kepada AS menunjukkan bahwa Iran tidak akan mentolerir campur tangan AS dalam urusan regional mereka.

Iran telah lama menentang kehadiran AS di wilayah tersebut dan menganggap AS sebagai musuhnya.