Energi dan Logam Mulia sebagai Aset Unggulan di Tengah Geopolitik yang Memanas

Ilustrasi Emas (Sumber gambar: Tagar.id)

Ilustrasi Emas (Sumber gambar: Tagar.id)

Like

Energi dan logam mulia telah menjadi pilihan investasi yang menarik pada bulan Maret 2024, di tengah meningkatnya harga komoditas di pasar internasional.

Kondisi ini telah memunculkan minat investor untuk mencari alternatif aset yang aman dan stabil dalam mengelola portofolio investasi mereka.

Menurut Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasari, harga komoditas secara umum mengalami peningkatan pada bulan Maret 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini dipicu oleh naiknya harga batu bara, yang turut mengerek harga energi. Sementara itu, harga logam mulia juga mengalami kenaikan yang signifikan, terutama karena kondisi geopolitik di Timur Tengah yang membuat logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang lebih aman.

Baca Juga: Ketegangan Iran-Israel Meningkat: Gimana Dampak Harga Emas terhadap Geopolitik Timur Tengah?


Pertumbuhan volume dan nilai perdagangan barang global juga diprediksi akan terus meningkat sepanjang tahun 2024, dengan dinamika yang akan mengikuti perkembangan geopolitik global.

PMI Manufaktur dari negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Tiongkok masih berada dalam zona ekspansif, menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam sektor manufaktur.

Meskipun demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada bulan Maret 2024 cenderung lebih lemah dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini mencerminkan adanya ketidakpastian di pasar mata uang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor global, seperti perkembangan kebijakan moneter di AS.

Dalam konteks ini, energi dan logam mulia menjadi alternatif aset yang menarik bagi investor yang mencari keamanan dan stabilitas dalam portofolio investasi mereka.

Kenaikan harga komoditas energi, terutama harga batu bara, membuat sektor energi menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka.

Baca Juga: Emas Terus Menguat di Pasar Spot: Investor Antisipasi Kebijakan Federal Reserve dan Faktor-Faktor Pendukung Lainnya