Fakta tentang Kecelakaan Maut Bus di Subang Tewaskan 11 Orang

Like

Rem Blong dan Tidak Ada Jejak Rem di TKP

Edwin Affandi selaku Wadirlantas Polda Jabar AKBP menegaskan bahwa dugaan kecelakaan dipicu oleh rem blong. Polisi juga tidak menemukan jejak rem di TKP.

"Pelaksanaan olah TKP akan berlangsung sekitar satu jam, kemudian dugaan awal penyebab kecelakaan dikarenakan tidak berfungsinya sistem rem dengan baik di TKP, dan tidak sama sekali kita (Polda Jabar) temukan bekas rem atau jejak rem dari bus tersebut." ujar Edwin Affandi dilansir dari Antara News.

 

Bus Tidak Terawat dan Tua

Salah satu keluarga korban Robiatul Adawiyah yang bernama Robi menyatakan bahwa bus yang ditumpangi keponakannya kurang terawat hingga menyebabkan 11 orang tewas.

Robi melihat satu bus yang digunakan siswa SMK Lingga Kencana sudah tua dan kurang layak beroperasi. Robi pun menyesalkan akan hal tersebut.

"Kalau acara perpisahan nggak apa-apa karena saya melihat dari kelayakan mobilnya. Kalau faktor utama saya lihat mobilnya dah tua banget, kurang layak, kurang perawatan." ujar Robi kepada wartawan di TPU Parung Bingung setelah pemakaman korban di hari Minggu (12/5).


Baca Juga: Pemerintah Melarang Klakson ‘Telolet’ Untuk Hindari Kecelakaan

 

Tidak Terdapat Izin dan Telat KIR

Minggu (12/5) dilaporkan bahwa tinjauan segi regulasi bus Trans Putera Fajar tersebut merupakan kendaraan angkutan umum Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) dan tercatat masa berlaku KIR bus dengan nomor pelat Kabupaten Wonogiri tersebut juga sudah kedaluwarsa dilansir dari DetikJateng.

Waluyo selaku Kepala Dishub menegaskan bahwa intinya dari segi regulasi kendaraan bus tersebut AKDP dan uji KIR dinilai terlambat.

Masa uji KIR bus dengan nomor polisi AD-7524-OG tersebut hingga 6 Desember 2023. Dinyatakan pula bahwa jenis kendaraan bus besar ini merupakan tipe HINO/AK1JRKA dan nama pemilik bus tersebut masih tertulis PT Jaya Guna Hage.

"Berdasarkan informasi yang kita kumpulkan, bus tersebut sekarang sudah tidak beroperasional di Wonogiri. Sudah tidak ada di Wonogiri." kata Waluyo.