UKT Dinilai Mahal, Berapa Biaya Untuk Meraih Gelar S1?

Sekumpulan mahasiswa merayakan kelulusan dengan melempar toga. (Sumber Gambar: freepik.com)

Sekumpulan mahasiswa merayakan kelulusan dengan melempar toga. (Sumber Gambar: freepik.com)

Like

Belakangan banyak muncul berita mengenai polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai universitas yang dinilai terlalu mahal.

Salah satu yang sempat ramai adalah kasus mahasiswa Universitas Riau yang dilaporkan oleh rektornya akibat mengkritisi besaran UKT yang dirinya anggap memberatkan mahasiswa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selaku institusi yang mengatur hal ini mengaku kalau pendidikan masih berfokus pada program wajib belajar 12 tahun. 

Saya kira banyak faktor yang mempengaruhi besaran UKT di tiap universitas. Dalam artikel ini saya coba memberikan opini berdasarkan pengalaman saya sebagai mahasiswa aktif. Kira-kira untuk lulus dari perguruan tinggi membutuhkan perkiraan biaya berapa ya?

Baca Juga: Memutus Rantai Sandwich Generation, 4 Langkah Menyiapkan Dana Penisun dan Dana Pendidikan Anak
 



Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Berkuliah

Saya adalah seorang mahasiswa aktif di salah satu universitas negeri di Jawa Tengah. Saat itu saya masuk melalui jalur SBMPTN atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Bisa dibilang saya cukup beruntung lolos melalui jalur SNBT karena tidak perlu membayar uang pangkal atau Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).

Calon mahasiswa yang masuk melalui jalur seleksi mandiri lah yang harus membayarkan SPI dengan nominal hingga puluhan juta rupiah.

Sementara itu, biaya yang harus saya keluarkan hanyalah tanggungan UKT setiap semesternya.

Besarannya ditentukan oleh pihak universitas berdasarkan formulir kesanggupan yang diisi oleh mahasiswa dan orang tuanya.

Sebagai informasi tambahan, besaran UKT di universitas tempat saya berkuliah terbagi menjadi 8 golongan.

Khusus golongan 1 dan 2 untuk setiap program studi taat mengikuti aturan dari Kemendikbudristek dengan besaran Rp500.000 dan Rp1.000.000.

Akan tetapi, besaran golongan berikutnya berbeda-beda untuk setiap program studi yang diambil.

Saya menjadi salah satu mahasiswa yang membayarkan UKT golongan 8 atau sejumlah Rp7.000.000 setiap semesternya. Angka ini bisa berbeda di program studi lain dengan golongan yang sama. Yang paling besar bisa mencapai Rp22.000.000.

Apabila saya menuntaskan kuliah dengan waktu normal 4 tahun, setidaknya saya harus mengeluarkan biaya sejumlah Rp56.000.000 untuk mengangkat toga dan mengukuhkan gelar sarjana. Tentu biaya ini diluar dari kebutuhan hidup dan biaya lain-lain yang harus dikeluarkan selama berkuliah.