KINERJA EMITEN: Jualan Daring Moncer, Laba ERAA Naik Selama Semester Pertama 2020

Ilustrasi smartphone (Foto: Freepik)

Ilustrasi smartphone (Foto: Freepik)

Like

Distributor smartphone dan gadget PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) berhasil membukukan pertumbuhan laba sepanjang paruh pertama tahun ini di tengah sentimen pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ERAA itu mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp113,4 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Realisasi itu, seperti dikutip dari Bisnis.com, naik 3,8 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp109,18 miliar.

Kendati demikian, ERAA mencatatkan penurunan penjualan sebesar 6,26 persen menjadi sebesar Rp14,46 triliun dibandingkan dengan pencapain semester I/2019 sebesar Rp15,42 triliun.

Adapun, penurunan itu disebabkan oleh melemahnya kinerja penjualan telepon selular dan tablet yang hanya menjadi sebesar Rp10,75 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar Rp12 triliun. Padahal, penjualan lainnya berhasil mengalami kenaikan.


Di sisi lain, ERAA mencatatkan penurunan total aset menjadi hanya sebesar Rp9,06 triliun per 30 Juni 2020 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp9,74 triliun.

Namun, kas setara kas perseroan berhasil naik 26,26 persen menjadi sebesar Rp721,33 miliar.

Sementara itu, perseroan berhasil mengurangi total liabilitas menjadi sebesar Rp3,9 triliun dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2019 sebesar Rp4,76 triliun.

Manajemen ERAA menyatakan penjualan daring naik signifikan seiring dengan strategi bisnis perseroan dengan membangun konsep omni channel.

Konsep yang juga disebut O2O ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengambil atau dikirim barang dari toko.

Chief Executive Officer (CEO) Grup Erajaya Hasan Aula mengatakan pihaknya terus membangun kompetensi dan memberikan perhatian yang sama antara penjualan saluran daring dan fisik.

“Sejak Covid-19 dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berlaku, kami melihat ada peningkatan signifikan penjualan online atau mobile selling yang telah kita luncurkan,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (15/7/2020).

Namun, sejak toko fisik perseroan dibuka, Hasan menyatakan efek penjualan daring sudah menunjukan proporsi baru atau kenormalan baru.