Belakangan media sosial ramai dengan aksi konten kreator yang menolak keras disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran oleh KPI.

Tak hanya mereka, para jurnalis yang merasa kebebasan pendapatnya sangat mungkin dikebiri dengan adanya peraturan ini menggelar aksi demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia.

Beberapa poin dari draft RUU penyiaran kemungkinan besar bisa memaksa masyarakat agar anti-kritik, pelarangan jurnalisme investigasi, dan memungkinkan KPI untuk menarik paksa konten yang dianggap bermasalah dengan sepihak.

Ini yang jadi sumber kekhawatiran banyak pihak. Dari pembuat konten, komedian, atau bahkan masyarakat biasa bisa saja terdampak jika peraturan ini disahkan nantinya.

Influencer yang Menolak RUU Penyiaran

Beberapa pegiat media sosial dan mereka yang aktif sebagai content creator di beberapa platform bermunculan untuk menolak hal ini.


Baca Juga: Santo Suruh: Bisnis Jasa Unik yang Mau Disuruh Apapun Demi Cuan

Dengan tagar #tolakRUUpenyiaran mereka membuat video singkat dengan mengungkapkan alasan mengapa mereka menolak keras diberlakukannya peraturan ini.

Ferry Irwandi, influencer sekaligus salah satu pendiri kanal YouTube Malaka Project turut menolak adanya revisi undang-undang ini. Menurutnya, beberapa peraturan tersebut sangat tidak relevan. 

“Banyak peraturan-peraturan yang sangat ajaib dan dan luar biasa, yang bahkan logika-logika paling dasar tidak bisa menjelaskannya,” pungkasnya dalam salah satu video.

Dengan membagikan video tersebut di akun Instagramnya, pria yang dulunya adalah seorang pegawai di Kementerian Keuangan juga mengajak para konten kreator lainnya juga menyuarakan ketidaksepakatannya mengenai rancangan peraturan ini.

Gelombang ketidaksetujuan juga diutarakan dari berbagai macam kalangan. Komedian ternama seperti Pandji Pragiwaksono, Coki Pardede, hingga Vikri Rasta juga menolak keras adanya aturan tersebut.