Bakteri Pemakan Plastik, Solusi Mengurai Sampah?

Like

"Proses pengembangan plastik biodegradable ini juga memberikan keuntungan tambahan, yaitu meningkatkan ketahanan material plastik," ungkap Han Sol Kim, seorang peneliti dari Universitas California San Diego, La Jolla.

Hal ini didukung oleh rekannya, Jon Pokorski, yang menambahkan, "Material yang kami hasilkan menjadi lebih kokoh, sehingga memperpanjang masa pakainya.

Ketika sudah tidak diperlukan lagi, plastik tersebut dapat terurai dengan sendirinya, tanpa meninggalkan dampak lingkungan yang merugikan."

Meskipun saat ini plastik yang dapat mencerna sendiri masih dalam tahap pengembangan laboratorium, namun diharapkan akan segera hadir dalam beberapa tahun ke depan berkat kerjasama dengan produsen.

Tim peneliti juga telah melakukan modifikasi genetik pada jenis bakteri Bacillus subtilis yang ditambahkan pada plastik, agar mampu bertahan pada suhu tinggi yang dibutuhkan dalam proses pembuatan plastik.


Meskipun begitu, tidak semua pihak sepakat dengan konsep pengembangan plastik biodegradable sebagai solusi terhadap polusi plastik.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa langkah yang lebih efektif adalah dengan mengurangi jumlah penggunaan plastik secara global.

Baca Juga: Alasan Dibalik Korea Utara Mengirim Balon Berisi Sampah dan Kotoran ke Korea Selatan

Baru-baru ini, PBB juga menggelar pertemuan di Kanada untuk membahas perjanjian global mengenai penanggulangan polusi plastik di masa depan.

Profesor Steve Fletcher, direktur Revolution Plastics Institute di Universitas Portsmouth, menegaskan bahwa solusi terbaik dalam mengatasi polusi plastik adalah dengan mengurangi produksi plastik secara global melalui perjanjian hukum yang mengikat.

Ia mengingatkan bahwa kita harus hati-hati dalam menerima solusi-solusi semacam ini, agar tidak terkesan bahwa polusi plastik bukan masalah serius.

"Bagi sebagian besar masyarakat, dampak lingkungan akibat plastik yang sulit terurai masih menjadi masalah yang bernilai perhatian serius."

Dalam menghadapi tantangan polusi plastik ini, kolaborasi antara para peneliti, produsen, serta regulator menjadi kunci utama.

Dengan kerja sama yang baik, diharapkan solusi-solusi inovatif dapat segera diwujudkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia di masa depan.





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung