Likes
Buntut Masalah Modus Fraud Indofarma
Akar masalah dari modus fraud yang menimpa PT Indofarma ini berhubungan pada pandemi Covid-19 lalu.Modus tersebut terjadi karena pembelian kebutuhan bahan mentah yang tidak terkontrol ditambah salah memperkirakan waktu berakhirnya pandemi Covid-19.
Hal ini membuat terjadinya pengurangan pembelian konsumen yang berujung bahan tersebut jadi terbengkalai.
Akibat dari praktik lancung ini, Indofarma menghimpun potensi kerugian hingga miliaran rupiah. Dari aksi pinjol dan penggunaan dana saja, kerugiannya terhitung sampai 294,77 miliar.
Kalau buntutnya permasalahannya dari kerja sama alat kesehatan (alkes), terindikasi kerugiannya mencapai 16,35 miliar.
Lain hal lagi dengan praktik jual beli fiktif yang potensi kerugiannya dihitung menyentuh angka 18,26 milyar dengan indikasi kerugiannya bisa mencapai 278,42 miliar.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Jual 13 Aset BUMN ke Investor Asing, Ini Alasannya!
Kerugian yang mencapai miliaran ini membuat nasib gaji karyawan di sana jadi ikut kena imbasnya. Sejak bulan Januari-Mei 2024, mereka belum dibayar sepenuhnya dengan insentif yang tertunda sebesar 10-50% tergantung dari posisinya masing-masing.
Respon Menteri BUMN soal Praktik Lancung Indofarma
Adanya praktik tersebut, Erick Thohir selaku Menteri BUMN buka suara. Ia menilai apa yang dilakukan oleh Indofarma sama saja dengan korupsi dan harus ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung.Hal yang serupa juga dikatakan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. Meskipun ada di bawah nama BUMN, tindakan tersebut telah melanggar norma yang ada dan mesti diproses di jalur hukum.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Komentar
17 Jun 2024 - 20:36
Ruginya tak main-main