Ini Alasan Kenapa Restoran Indonesia Belum Ada yang Berlabel Michelin Stars!

Michelin Star (Sumber gambar: iStockphoto/Dutch Scenery)

Michelin Star (Sumber gambar: iStockphoto/Dutch Scenery)

Like

Be-emers, pasti familiar dong sama istilah yang ada di restoran bernama “Michelin Star”. Istilah ini sebenarnya mempunyai makna yang sama seperti Piala Oscar di industri perfilman.

Dalam artian, Michelin Star ini adalah penghargaan ke restoran-restoran yang punya kualitas bagus dari segala sisi.

Restoran yang mendapatkan bintang Michelin ini enggak cuma dinilai dari kelezatan makanannya saja, tetapi dari tempat, chef, bahan baku, bahkan representasi hidangannya.

Makanya, enggak gampang setiap restoran bisa dapat label Michelin Star. Tolok ukur penilaiannya begitu banyak dan melewati fase yang bisa memakan waktu panjang.

Restoran yang memiliki label Michelin Star paling banyak ditemui di Amerika dan negara di kawasan Benua Biru seperti Perancis, Italia, Spanyol, dan Jerman.


Namun, tak menutup kemungkinan di Asia juga ada beberapa negara yang punya restoran berlabel bintang ini. Sebagai contohnya negara tetangga RI, Thailand, Malaysia, dan Singapura. 

Akan tetapi, kalau kita telusuri, di Indonesia belum ada restoran yang menyabet penghargaan bergengsi ini. Padahal kalau dilihat, banyak restoran mewah yang kualitasnya enggak kalah jauh dengan restoran di luar negeri. 

Lantas, apa yang membuat restoran di Indonesia belum ada yang punya label Michelin Star? Yuk, simak artikelnya!

Baca Juga: 7 Bahaya Konsumsi Mie Instan Terlalu Sering Bagi Kesehatan

 

Alasan di Balik Restoran Indonesia Belum Meraih Label Michelin Stars

Di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ditemukan restoran yang punya penghargaan dari Michelin Stars. Sebab, Michelin ini model bisnisnya berupa kerja sama.

Jadi, kalau restoran di Indonesia ingin berlabel Michelin, mesti ada dukungan juga dari pemerintah lewat Kementerian Pariwisata supaya bisa mengundang pihak Michelin Star.

Kementerian Pariwisata berperan penting karena lewat restoran yang punya label Michelin, enggak cuma membantu mempopulerkan restorannya. 

Baca Juga: Pro Kontra Konten Mukbang, Ancaman Kesehatan Bagi Kreator Makanan

Akan tetapi, bisa jadi sebuah kesempatan yang didapat untuk memperkenalkan makanan khas dan meningkatkan quality tourism

Para turis berpotensi mengunjungi restoran sembari hilir mudik mengunjungi tempat-tempat wisata di negara tersebut. Hal ini yang sekaligus bisa jadi senjata baru untuk meningkatkan pendapatan devisa negara.

Cara untuk berinvestasi ke label Michelin Guide yaitu pemerintah mesti membayar sekitar 750 ribu sampai 1,5 juta US$ tiap tahunnya sesuai dengan kontrak perjanjian.

Dengan begitu, pihak dari Michelin akan datang dan mengunjungi restoran yang punya potensi tinggi untuk menyabet label bintang tersebut. Nantinya jika masuk ke dalam kriteria penilaian mereka, otomatis akan mendapatkan gelar Michelin Stars.