Hah, Timun Dipakai Sebagai Alat Pembayaran? Kok Bisa?

Tahukah kamu kalau setiap tanggal 14 Juni diperingati sebagai hari mentimun sedunia? Selain populer sebagai bahan pembuat minuman yang menyegarkan, buah berwarna hijau ini juga digunakan untuk alat pembayaran layaknya uang lho.

Perusahaan Hendrik’s Gin & Tonic mencoba mengaplikasikannya. Kamu cukup membawa timun segar lalu ditukarkan dengan minuman. Kalau kamu tidak membawa pun tidak masalah, kamu bisa pergi ke cucumber concierge dan mendapatkan beberapa mentimun.

Pertanyaannya, bagaimana sebuah timun bisa digunakan sebagai alat pembayaran? Seperti kita tau, suatu benda bisa dijadikan mata uang apabila nilainya stabil. Ini supaya memudahkan masyarakat ketika benda itu digunakan untuk bertransaksi.

Baca Juga: Apa itu Microfinance? Berikut Penjelasannya!

Nah, bagaimana menakar nilai sebuah timun? Apakah satu timun dianggap seharga 100 ribu sehingga kalau kita mau membeli dua gelas minuman harus menukarkan dua timun?


Tapi ini rasanya agak kurang make sense. Bagaimana kalau timun yang kita punya atau yang kita bawa ukurannya tidak sama, ada yang kecil, ada pula yang besar? Apakah nilainya akan berbeda? Lalu, bagaimana dengan nilainya di masa mendatang mengingat timun tidak bisa bertahan lama?